18 jam perjalanan, melewati 10 kabupaten, 5 kali berhenti di tambal ban, dan setelah menjelajah 2 provinsi, sampai juga kami di Ciheras.
Sebuah lokasi di Selatan Tasikmalaya-Jawa Barat dan di sisi timur Cagar Alam Leuweung Sancang, persis menghadap laut selatan tempat ini berada. Menjadi pertanyaan, mengapa kami jauh-jauh datang ke sini dan apa yang di cari? Keterbatasan dan kemandirian, itu yang menjadi alasan mengapa kami mendadak jadi musafir.
Putra Petir
Sosok dengan rambut gondrong, kaca mata minus dan kaus dalam menyambut kedatangan kami. Wajah kami yang sudah layu karena perjalanan darat disambut dengan ramah Sang Putra Petir. Inilah julukan untuk Ricky Elson sang teknokrat yang mecipta purwa rupa mobil listrik.
Terpangah, begitu saya berjabat tangan lalu dipersilakan masuk di teras di sebuah bangunan yang diperuntukan untuk kantor dan ruang belajar.
Chemistri kami langsung menyambung dengan perbicangan hangat sore itu sembari ditemani rinai hujan. Raut wajah yang serius ala Habibie membuat saya agak canggung membalas pembicaraan, namun semuanya cair saat rekan kami membawakan oleh-oleh kaus. "Lain kali bawakan kaus kutang saja, saya lebih nyaman bertelanjang, tetapi terimakasih banyak bisa buat lebaran".
Sosok teknokrat yang begitu rendah hati. Jauh sebelumnya saya beberapa kali melihat sosoknya sebagai seorang insinyur yang menciptakan mesin otomotif, pemilik hak paten, orang dekat Dahlan Iskan, pernah bertemu dengan presiden Jokowi, dan mampu menggoyang dunia otomotif dengan mobil listrik Selo ciptaanya.
Padepokan Ciheras
Empat belas tahun bekerja diperusahaan milik negeri matahari terbit menenggelamkan dia untuk segera kembali ke tanah air. Ciheras dipilih sebagai lokasi dia bermeditasi dan berkreasi.Â
Sangat susah menemukan tempat ini, kecuali melihat kincir angin yang menjulang tinggi dengan bilah-bilah penarinya. Saat saat bertanya lokasi Lentera Bumi Nusantara itu dimana, pada seorang penduduk yang sedang mencari rumput, "oh pariki, lurus depan mie ayam belok kiri, masuk saja" jawabnya dengan aksen sunda.
Sisi lain yang membuat saya berhipotesis adalah lokasi ini terisolir dari lingkungan luar dan sangat nyaman untuk berkontenplasi. Menyendiri di sini banyak melahirkan ide-ide dan inspirasi.