Di tengah-tengah hutan ini saya seolah menjadi kurcaci kecil diantara pohon-pohon raksasa yang kerdil. Pohon dengan umur ratusan tahun yang kulitnya sudah bersalutkan lumut kerak lalu batang dan rantingnya bergelayutan jenggot resi menandakan betapa tuanya pohon in. Tetesan butiran-butiran air dari pengembunan kabut tebal seperti rinai hujan yang mungil. Imajinasi saya membayangkan ada peri kecil lalu muncul peterpan dan kawan-kawannya yang terbang kesana kemari. Ini bukan negeri khayalan, tetapi hanya hutan bonsai di lereng gunung Mutis-Nusa Tenggara Timur.

Menuju Fatumnasi
Tujuan perjalanan saya adalah untuk menuju desa Fatumnasi. Desa yang tepat terletak di lereng selatan Gunung Mutis. Gunung Mutis adalah gunung tertinggi di Pulau Timor dengan ketinggian 2.427 m dpl. Perjalanan menuju Fatumnasi dengan kendaraan pik ap membuat saya bisa memandang bebas ke semua penjuru mata angin. Udara dingin tidak saya hiraukan, karena ini adalah perjalanan pertama saya di Pulau Timor. Saya ingin  memuaskan hasrat mata saya untuk melihat semuanya dan otak ini merekam setiap sudut yang saya lihat.

Saya tidak bisa menahan rejana untuk masuk dalam hutan yang lebat dan penuh dengan kayu-kayu berukuran besar namun pendek. Banyak yang menyebut hutan di lereng Mutis ini dengan hutan bonsai karena ukuran kayunya. Ada juga yang menyebut dengan hutan Ampupu, karena banyak ditemukan tumbuhan ampupu atau Eucalyptus urophylla.
Hutan Bonsai
Ampupu adalah tumbuhan dari famili Myrtaceae yang banyak terdapat di Pulau Timor. Nama penunjuk spesies urophylla memiliki daun berekor panjang yang berasal dari kaya auro(ekor) dan phylla(daun). Dalam bahasa Inggris (white gum timor); bahasa Indonesia (popo, ampupu); Portugis (palavao preto). Ampupu tumbuh baik pada Ketinggian 500-3000 m dpl, Suhu rata-rata 8-29 derajat Celcius, Curah hujan 000-1 500 mm. Menariknya lagi, ampupu adalah spesies asli Indonesia, khususnya NTT.

Lebatnya ampupu semakin menarik saat banyak lumuk kerak (Lichens) dan jenggot resi(Usnea barbata) yang bergelayutan diterpa angin. Dua jenis lumut yang tumbuh pada tempat yang lembab dan berhawa sejuk. Jenis lumut ini sangat rentan terhadap cemaran udara, sehingga menjadi indikator kualitas udara. Keberadaan Lichens dan Usnea menjadi penunjuk jika udara di Hutan Bonsai ini benar-benar masih terjaga kualutasnya.
