Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Torean, Jalur Tradisional Menuju Puncak Rinjani

21 Juni 2016   15:46 Diperbarui: 21 Juni 2016   18:18 2120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Rinjani dan Segara Anaknya terlihat dari Plawangan Sembalu, tepaut di tengah lembah adalah jalur torean (dok.pri).

Memaksa melepas sepatu untuk menyebrangi Kokoq Putih (dok.pri).
Memaksa melepas sepatu untuk menyebrangi Kokoq Putih (dok.pri).
Yang paling menyenangkan adalah saat sepatu ini harus dilepas karena harus menyeberang sungai. Baru kali ini mendaki gunung harus 2 kali menyeberang sungai. Kaki yang lelah, penat, dan kaku tetiba seperti mendapatkan kekuatannya kembali saat harus berbasah-basah menyeberang sungai. Kesenangan belum sampai di situ, 1 jam sebelum sampai Segara Anak tubuh ini akan dimanjakan oleh sumber air panas yang keluar dari perut bumi. Penduduk lokal sudah membuat kolam penampungan dan tubuh ini bisa langsung direndam untuk benar-benar menikmati layanan alam ini.

Sesaat menikmati perjalanan yang sesaat lagi sampai di Segara Anak, kami harus berhenti. Rombongan penduduk lokal sedang melintas. Seorang pemuda dengan badan tegap sedang menggendong kakek yang berbaju serba putih. Seorang gadis kecil dengan hanya memakai rok dan sandal jepit mengikuti dari belakang dan perempuan paruh baya menyunggi (membawa beban di atas kepala) bekal. Rombongan ini katanya hendak melakukan ritual dan sembahyang memohon penyembuhan di Segara Anak dan sumber air panas (Aik Kalak).

Air terjun penimbung, sebenarnya masih ada 3 air terjun lagi di sana yang tak kalah indahnya dan inilah satu yang tertinggi (dok.pri).
Air terjun penimbung, sebenarnya masih ada 3 air terjun lagi di sana yang tak kalah indahnya dan inilah satu yang tertinggi (dok.pri).
Akhirnya sampai juga di Segara Anak setelah seharian mengikuti Kokoq Putih. 13,7 Km GPS mencatat jejak langkah ini dari Torean hingga tempat tujuan. Memang benar, jika Torean lebih baik tidak dijadikan jalur resmi pendakian mengingat jalurnya yang berat. Selain itu sepanjang jalur Torean dijadikan penduduk lokal untuk lelaku spiritual. Beberepa titik di sepanjang jalur pendakian menjadi tempat pemujaan ditandai dengan adanya sesaji dan balutan kain putih. Namun yang pasti, Dewi Anjani yang secara mitologi menjadi penguasa Gunung Rinjani memiliki istana yang luar biasa salah satunya adalah lorong Torean yang eksotis dan mistis.

Video perjalanan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun