Sebelum melanjutkan tangan ini untuk mengetik, dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan selamat natal bagi sodara-sodaraku yang merayakan. Ucapan selamat natal adalah sebagian dari adat dan tak lengkap tanpa adanya ucapan tersebut. Mungkin saat ini sudah tidak atau jarang orang mengirimkan kartu natal lewat kantor pos. Kebiasaan saya dulu selalu bawa kartu natal segepok lalu tulis ucapan dan minta bantuan Pak Pos buat kirimnya. Sekarang, jaman sudah berubah dan seketika bisa kasih ucapan lewat media elektronik.
Pengganti kartu natal yang paling murah meriah salah satunya lewat pesan singkat, atau mau murah lagi tulis di akun situs jejaring sosial. Nah kali ini coba iseng-iseng menganalisa ucapan selamat lewat pesan singkat yang sudah menjadi budaya baru bagi masyarakat. Tak afdol jika belum sms kepada teman, kolega dan sodara. Nah iseng saya buat data statistik sebagai berikut.
Jumlah pesan masuk hingga tulisan ini dibuat 42 SMS.
15% hasil forward
45% bikinan sendiri
19% Forward yang dimodifikasi
5% pesan pribadi
16% nomor tidak dikenal
Baiklah coba kita bahas satu persatu dari keisengan saya yang sedang tidak ada kerjaan. 15% pesan singkat yang saya terima, bisa dikatakan adalah hasil terusan ''forward'' dari pesan singkat yang diterima. Indikatornya adalah isi pesan yang sama, baik kalimatnya, bentuk, pola hingga detailnya. Artinya si pengirim tidak peduli dengan konten, sekiranya bagus langsung kirim saja. 45% ucapan buatan sendiri, artinya pengirim mengetik kata-katanya sendiri, berikut menyertakan namanya. Walaupun bentuknya sederhana, menunjukan orisinialitas pembuatnya. Saya kenal baik dengan pengirimnya, jadi paham betul susunan kalimatnya dilihat dari latar belakang pengirimnya.
Kreatif lagi adalah mereka yang sedikit melakukan modifikasi terhadap pesan singkat, dan 19% pengirim melakukannya. Artinya modifikasi, adalah saat menerima pesan singkat dari orang lain dan saat hendak meneruskan ke orang lain, terlebih dahulu memodifikasinya. Menyunting bagian-bagian tertentu, seperti nama pengirimnya atau merubah kalimtanya tanpa merubah isi keseluruhannya. 5% pengirim yang menuliskan ucapan secara pribadi, contohnya' selamat natal mas Bejo. Menulis nama obyeknya, sehingga ucapan yang ditunjukan secara pribadi terhadap siapa yang dikiriminya. Dan yang terakhir adalah pesan singkat hasil forward, tanpa inisial pengirim dan menggunakan nomor baru ''tidak terdaftar di buku telpon'' sebanyak 16%. Menggunakan sim card baru, yang kemungkinan sekali pakai saja lalu sekali buang dengan memanfaatkan bonus ribuan SMS.
Nah dari prosentasi jenis-jenis pesan singkat tersebut bisa diketahui seberapa nilai dari sebuah ucapan. Walau hanya 5% ucapan secara pribadi, jauh sangat bermakna daripada 15% sms hasil forward atau 16% sms tak dikenal. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pengirim ucapan, mungkin sms secara personal sangat bermakna sekali artinya, karena menunjukan perhatian lebih intim. Sedangkan sms tanpa nomor yang dikenal tak lebih sampah pesan digital saja, karena tidak jelas siapa pengirimnya. Sedangkan mereka yang hanya melakukan pesan berantai dengan forward, forward dan forward tak ubahnya sebatas seremonial dan kepantasan belaka. Atau mereka yang melakukan sms berantai sedang malas ngetik atau tidak bisa bikin ucapan sehingga memanfaatkan template yang sudah jadi saja dan tinggal diteruskan.
Salud buat mereka yang 45% melakukan modifikasi pesan singkat. Dengan menyunting kalimat terakhir berupa nama pengirimnya lalu kembali menjadi pesan berantai. Nah bagi mereka yang tidak teliti akan sangat ketahuan bohongnya, katakanlah lupa ngedit langsung main forward, sehingga ketahuan siapa pengirim sebelumnya. Mereka yang mau tampil beda, maka akan memakai template-template yang sudah ada lalu dengan sedikit modifikasi dan siap kirim. Salam hormat buat mereka yang membuat ucapan, walau sederhana tapi buatan sendiri dan ''sent to many''. Sebanyak 19% pengirim melakukan hal tersebut. Pengirim yang melakukan modifikasi dan buat sendiri lalu kirim ke banyak teman, menunjukan niatan untuk kirim ucapan, namun terasa kurang personal, karena ucapan isinya sama ke semua penerima.
Apapun bentuk ucapan, baik dari mencontek, modifikasi, atau buatan sendiri adalah bentuk salah satu apresiasi kepada sesama. Ucapan secara personal, jauh lebih bermakna karena menunjukan kedekatan dan perhatian yang intens. Tentu saja akan berasa lebih spesial dengan ucapan secara pribadi, dibandingkan ucapan yang sama kata sama makna. Bagaimana dengan anda...? dengan menghargai diri sendiri untuk orang lain, maka terasa lebih spesial walau dengan bentuk yang sederhana yang menunjukan orisinialitas, kepribadian dan perhatian.
salam
DhaVe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H