Malam hari, saatnya kami dimanjakan ole Dos Palmas. Makam malam ini terasa begitu istimewa setelah senja tadi kami dihadiahi sunset yang luar biasa. Sambil makan malam kami dihibur dengan tarian Poi. Tarian ini menggunakan pendulum yang ujungnya adalah kain yang basahi minyak lalu disulut api mirip debusnya Filipina. Sungguh atraksi yang menarik, terlebih untuk turis bule yang nampak terkesima, berbeda yang nonton orang Indonesia yang nampak biasa saja, karena banyak begituan di Tanah Air.
[caption id="attachment_357904" align="aligncenter" width="576" caption="Tarian api di dos palmas (dok.pri)."]
Baru enak-enak makan, tangan salah seorang penari menarik saya. Kali ini bukan tarian api, namun tarian yang memakai batang bambu yang dihentak. Tarian atau permainan ini mirip dengan yang kita lihat di tanah Timor atau Maluku. Jika salah menginjak atau melompat, kaki bisa terjepit dan rasa malu yang tak tertahankan. Malam yang indah di Dos Palmas, bintang yang gemerlap, suara deburan ombak, belaian angin laut, segelas wine, suasana yang romatis dan selamat malam...
[caption id="attachment_357905" align="aligncenter" width="576" caption="Kala malam di Dos Palmas (dok.pri)."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H