Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia-manusia Batu Dari Gunung Kidul

7 Januari 2015   17:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:38 2488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah Sunardi begitu sumringah pagi ini karena ada pesanan batu-batu ukuran 50x50x50cm. Batu berbentuk kubus yang dihargai 30ribu perbuah itu dipesan oleh sebuah hotel yang dibuat menjadi hiasan. Dia begitu bersemangat pagi ini, karena ada rejeki di dinding-dinding tebing yang siap dihantam dengan dandangnya. Saya iseng bertnya dengan potensi bahaya bekerja di atas ketinggian dan tebing yang curam, sebab mereka tanpa pengaman tali tubuh dan pelindung kepala. Mereka bekerja bermodalkan keberanian, kebutuhan dan harus nekat dan selama ini sejak tahun 1985 belum ditemui kecelakaan fatal. Pembicaraan usai manakala dia berpamitan untuk naik ke tebing karena pesanan batu sudah menunggu.

Suara gergaji begitu memekakan telinga. Entah berapa desibel suara yang dihasilkan, yang pasti gendang telinga terasa menyakitkan. Beberapa karyawan nampak biasa saja bekerja, ternyata telinga mereka sudah tersumpal dengan kapas. Bongkahan-bongkahan batu besar siap untuk digergaji menjadi lempengan-lempengan tipis dan halus. Inilah industri pengrajin batu alam yang memproduksi batu-batu hias untuk ornamen bangunan.

[caption id="attachment_389070" align="alignnone" width="640" caption="Batu-batu yang ditambang lalu dibentuk disini dengan cara digergaji (dok.pri)."]

14206001602015414545
14206001602015414545
[/caption]

Sebuah forklift nampak terhuyung-huyung mengangkat sebongkah batu besar. Lalu dengan pelan, batu berbentuk bulat tersebut diletakan dan disambut 3 pekerja yang sudah siap dengan linggisnya masing-masing. Batu besar mirip menhir yang biasa digendong Obelix digelindingkan dalam lori kecil. Batu lalu di ukura dan dibuat pola untuk digergaji. Sebuah gergaji mesin berbentuk cakram sudah berputar kencang dengan guyuran air yang mengalir deras. Dengan perlahan 2 pekerja mendorong bongkahan batu tersebut untuk dibelah menjadi lapisan-lapisan tipis.

[caption id="attachment_389071" align="alignnone" width="640" caption="Berbagi jenis batu diproses hingga menghasilkan beragam bentuk batu untuk hiasan bangunan (dok.pri)."]

14206002211119176387
14206002211119176387
[/caption]

Beragam jenis batu siap untuk digergaji di sini. Beragam bentuk batu hasil gergajian batu diproduksi sesuai dengan pesanan. Hasil tambang batu di Gunung Ijo sebagian besar dikirim ditemapat penggergajian batu yang letaknya sekitar 500m dari pertambangan. Saya lantas mengerti darimana dan bagaimana proses batu-batu yang menghiasi rumah-rumah mewah dan hotel bintang itu berasal dan didatangkan.

VIDEO ADA DI SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun