Mohon tunggu...
Dharwis Yacob
Dharwis Yacob Mohon Tunggu... Lainnya - CV Dharwis

S1 Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, Pernah Kuliah selama 1 tahun di Universitas Leiden-Belanda, S2 Pasca Sarjana Universitas Nasional Jurusan Ilmu Politik, Bekerja sebagai Arsiparis di Arsip Nasional Republik Indonesia dan Pegiat Budaya Tahun 2016

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Upacara Sampai Olahraga: Perayaan 17 Agustus Pada Masa Awal Kemerdekaan (1946-1963)

26 Januari 2014   21:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:26 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 17 Agustus  merupakan tanggal kemerdekaan Indonesia. Setiap tahun di tanggal 17 Agustus, Bangsa Indonesia selalu merayakan dengan berbagai kegiatan di hari kemerdekaannya itu. Dari yang sifatnya formal sampai sifatnya informal. Banyak apresiasi yang dilakukan oleh negeri ini. Diawali dengan upacara untuk memperingati kemerdekaan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pawai yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, tak lupa diadakan pula berbagai perlombaan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia tersebut. Perlombaan-perlombaan itu mampu menambah kemeriahan suasana perayaan 17 Agustus. Dari anak-anak hingga yang tua berpartisipasidalam perlombaan-perlombaan itu. Tak luput juga adanya kegiatan olahraga yang menumbuhkan semangat nasionalisme bagi masyarakat Indonesia.

Kegiatan yang tak pernah ditinggalkan dalam Perayaan 17 Agustus adalah upacara. Upacara memiliki banyak definisi, namun upacara yang dimaksud dalam hal ini adalah upacara bendera. Upacara bendera adalah tindakan atau gerakan yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa sebagai salah satu pancaran peradaban bangsa. Seperti yang diketahui, jenis-jenis upacara pun bervariasi. Jenis upacarayang dilaksanakan dalam peringatan perayaan 17 Agustus sering disebut Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan memiliki ciri khusus yaitu pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Untuk Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan Istana Negara ditambahdengan dibawanya Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih adalah sebutan bagi bendera Indonesia yang pertama kali  dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Selain di Istana Negara, Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Dari wilayah Sumatera sampai wilayah Papua juga melaksanakan upacara tersebut. Upacara biasanya dilakukan di tempat-tempat penting maupun di lapangan yang mampu menampung orang banyak.

Selain upacara bendera, kegiatan dalam Perayaan 17 Agustus adalah pawai. Pawai dikenal juga dengan nama parade. Pawai merupakan iring-iringan sekelompok orang yang biasanya dilakukan di jalan raya, umumnya dilakukan dengan menggunakan kostum, dan  disertai pula dengan iring-iringan drumband.

Perayaan 17 Agustus tidaklah lengkap jika tidak dirayakan dengan sejumlah perlombaan. Mulai dari lari kelereng, balap karung, lomba panjat pinang, tarik tambang, makan kerupuk, dan perang bantal. Kesemuanya itu memiliki aturan main yang berbeda-beda.

Aturan main dalam lomba lari kelereng adalah berjalan cepat setengah lari menjaga kelereng agar tidak jatuh, apabila  kelereng jatuh dari sendok dinyatakan kalah atau mengulang kembali dari awal. Perlombaan lain yang tak kalah serunya adalah lomba balap karung. Lomba balap karung dilakukan dengan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Perlombaan yang paling menarik adalah lomba panjat pinang. Perlombaan ini ditandai oleh sebuah pohon pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oleh pelumas. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Batang pohon tersebut licin dikarenakan telah diberi pelumas. Para peserta pun sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.

Selain itu, lomba yang lain adalah lomba tarik tambang dengan cara melibatkan dua regu. Setiap regu berjumlah 5 atau lebih peserta. Dua regu bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta memegang erat sebuah tali tambang. Di bagian tengah terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas. Regu yang tertarik melewati garis pembatas dinyatakan kalah.

Perlombaan yang paling diminati dalam perayaan 17 Agustus salah satunya adalah lomba makan kerupuk. Perlombaan ini dilakukan dengan cara kerupuk disiapkan kepada sejumlah peserta yang digantung dengan tali secara berjejer di sebuah tali panjang. Para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing, dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya. Aturan main dari lomba ini adalah peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan dalam memakan kerupuk dan peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya.

Lomba yang terakhir adalah perang bantal yaitu dengan cara dua orang peserta duduk di atas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas air. Dua peserta tersebut duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal kemudian saling memukul sampai salah satu terjatuh ke dalam air. Bagi peserta yang tetap bertahan di atas dinyatakan sebagai pemenang.

Selain perlombaan tersebut, perayaan 17 Agustus juga dimeriahkan dengan berbagai jenis olahraga terutama sepakbola dan bola voli. Kedua olah raga ini sering dimainkan dikarenakan sangat mudah dimainkan dan sangat populer di lingkungan masyarakat Indonesia. Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan sebelas orang sedangkan bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan dan masing-masing grup memiliki enam orang pemain.

Dari keseluruhan kegiatan-kegiatan di atas dapat ditarik sebuah benang merah. Benang merahnya adalah zaman boleh berubah dan modernisasi juga boleh terus menerus datang ke seluruh masyarakat di penjuru wilayah Indonesia, namun kemerdekaan Indonesia harus tetap diingat dan dijaga. Perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan tidak boleh dilupakan. Berbagai perayaan dalam memperingati kemerdekaan Indonesia adalah sebagai bentuk upaya untuk terus mengingat kembali kemerdekaan Indonesia dari masa ke masa. Perayaan 17 Agustus yang dilakukan oleh bangsa Indonesia selama ini menjadi bentuk betapa cintanya masyarakat Indonesia kepada negaranya yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun