Mohon tunggu...
Pak De Dharmono
Pak De Dharmono Mohon Tunggu... Lainnya - If you wish to be a writer, write!

Student of life and human resources practitioner

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Presidenku

18 April 2024   19:43 Diperbarui: 18 April 2024   19:57 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Menjelang pengumuman putusan MK mengenai sengketa Pil Pres)


Pesan imajiner ke Presiden terlantik
Whoever you will be...


Sudilah dengar pesanku ini
Aku seorang rakyat biasa
Yang mengalami perjalanan perjuangan bangsa
Dari mulai jajahan sampai merdeka
Yang pernah  melihat cucuran keringat dan darah pahlawan kita
Melawan serdadu Inggris dan Belanda
Abad 20 tahun empat lima
Dalam rangka membela negara
Kuingin sampaika pesan pada anda
Sampai padamu atau tidak aku tak peduli
Pokoknya uneg-uneg sudah keluar dari dalam hati.

Pertama,
Jadilah kau Pemimpin ku
Bukan raja atau kaisarku
Ingatlah bahwa indonesia ini
Hasil pejuangan rakyat
Jadj negara ini milik rakyat
Kedaulatan tertinggi harus di tangan rakyat
Maka negara ini
Disebut negara demokrasi
Bukan negara tirani.,

Kedua
Jadilah pemimpin yang arif bijaksana
Bertindaklah sesuai norma2
Norma politik, pemerintahan dan etika
Dengan penuh saksama
Jangan main seenaknya.
Dalam melakukan kuasa
Ojo dumeh kuasa
Melakukan tindak semena-mena
Cari keuntungan diri dan keluarga

Ketiga
Bersedialah tahu, mengerti, mengha
yati apa yang rakyatmu ingini.
Jangan berlagak seperti kuda tuli
Sebagaimana tugas pemimpin,
Andalah yang harus menjamin rakyatmu menempuh jalan licin
Menuju rdhoTuhan, aamiin.

Keempat
Sebagai Pemimpin sejati
Anda harus memberi contoh tingkah laku yang terpuji
Ingat pepatah, guru kencing berdiri murid kencing berlari

Kelima
Di dunia kau memang bisa hebat
Dengan mempergunakan aparat
Baik sipil, polisi, maupun angkatan laut, udara  maupun darat
Bahkan kebebasan pengadilanpun kau sikat.
Termasuk dewan wakil rakyat
Tapi di pengadilan akherat
Kamu nanti bisa saja kena laknat

Keenam
Sebelum menjalankan tugasmu
Anda disumpah demi Tuhanmu
Jangan pandang enteng itu
Dan jangan main2 dengan janjimu
Bila anda tak ingin disambar petir jasadmu.

Semoga sang bayu membantu menyampaikan pesan imajiner ini masuk ke telinga ybs. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun