Salam Kompasioner !!
Ini pengalaman saya sebagai orangtua yang anaknya sangat ingin berkarir di dunia sepakbola (jadi bukan ambisi orangtuanya lhoo..)...
Saya mulai mengantar anak saya bermain bola di sekolah sepak bola (SSB) dekat komplek rumah saya sejak anak saya usia 5 setengah tahun (cerita mengenai ini akan saya tulis dalam artikel tersendiri). Jadi sampai sekarang sudah 9 tahun saya “berkecimpung” di dunia sepakbola, khususnya usia dini sampai usia muda. Selama itu saya tidak hanya mengantar anak, tetapi berinteraksi dengan orangtua yang lain, dengan pengurus bola sampai akhirnya saya tertarik dengan dunia sepakbola (sebelumnya saya pengemar olahraga basket).
Saat ini saya tergelitik dengan perseteruan sepakbola di Indonesia yang salah satu penyebabnya, katanya, prestasi sepakbola Indonesia yang terus menurun dan minim prestasi. Mungkin yang pakar-pakar sepakbola maksudkan di sini sepakbola seniornya ya? Karena selama 9 tahun saya berinteraksi dengan sepakbola usia dini, sangat banyak sekali prestasi yang sudah diraih timnas kelompok umur dan akademi Indonesia di luar negeri. Contohnya saja kita pernah juara 1 U-12 di Kanga Australia lewat SSB ISA, juga SSB Bontang juara di turnamen Singa Cup.
http://m.tribunnews.com/superball/2012/07/17/ssb-isa-juara-kanga-cup-2012
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/2367/ssb-bontang-juara-singa-cup.html
Bukankah anak-anak berprestasi ini kelak menjadi senior yang kalau dibina dengan benar Insya Allah juga berprestasi?
Nah, dengan pengalaman saya sebagai orangtua dan pemerhati amatir (bukan ahli), saya ingin urun rembug dan urun usul kalau kita ingin sepakbola Indonesia berprestasi di dunia (tentunya banyak bantahan dari para pakar bola, tapi setidaknya ada tujuan yang sama yaitu memajukan sepakbola Indonesia) yaitu :
- Perlu kerjasama antara kementrian Pendidikan, Kemenpora dan PSSI dalam bidang pencarian bakat pemain sepakbola.
- Pencarian bakat dimulai sekitar umur 11-12 tahun dari sekolah2, dan SSB.
- Setelah masing2 sekolah dan SSB menemukan anak yg dinilai berbakat, Maka ketika lulus SD di sekolahkan di SMP khusus sepakbola (dan formal). Dalam hal ini Kerjasama Kementrian Pendidikan dan Kemenpora.
- Sekolah SMP khusus sepakbola ini harus ada di tiap propinsi di Indonesia.
- Diadakan liga antar sekolah SMP khusus sepakbola untuk mencari yang terbaik dari yang terbaik dari masing2 sekolah. Di sini peran PSSI untuk mengadakan talent scout dan memilih 33 orang yang dianggap layak untuk masuk timnas kelompok umur.
- Jika sudah terpilih 33 orang best of the best ini akan ditempatkan di SMA khusus sepakbola, sedangkan yang tidak terpilih akan ditawarkan ke klub daerah masing masing karena mereka juga anak yang terbaik di propinsinya. Tidak tertutup kemungkinan ada yang masuk dan keluar dari 33 orang tadi tergantung kondisi masing2.
- 33 orang yang ditempatkan di satu SMA khusus sepakbola itu diberi latihan dalam maupun luar negeri, diikutkan turnamen resmi maupun tidak, seperti AFF, AFC, kualifikasi piala dunia kelompok umur dll.
JANGAN DIBUBARKAN, boleh dikurangi atau ditambah misalnya ada yg cedera atau karena turun prestasinya.
Saya yakin usulan sederhana ini bisa jadi solusi masalah prestasi sepakbola di Indonesia... Berani mencoba??