MARCELINO FERDINAND, CENTER POINT UNTUK KITA MENDUNIA
Mungkin pembaca sekalian tergelitik akan judul tulisan saya kali ini. Namun bagi saya hal ini adalah kata kunci bahwa Timnas sudah mendunia.
---
Sebelum kita membahas hal ini, saya mengajak sahabat semua meninggalkan istilah naturalisasi. Saat ini dalam Timnas, azasinya hanya satu pemain yang murni buah naturalisasi, yakni sosok Mark Klock -- Gelandang Kebanggaan kita bersama.
Deretan pemain yang mengisi Line-Up kita, bukanlah naturalisasi. Mereka adalah pemain diaspora, mereka adalah Indonesia, dan mereka adalah kita.
Diaspora, merupakan asimilasi dari Bahasa Yunani yang artinya penyebaran atau penaburan benih. Istilah ini diberikan kepada bangsa atau etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan negeri asal mereka dengan alasannya masing-masing. Mereka adalah manusia serumpun dengan etnis/bangsa aslinya.
Berdasarkan terminologi ini, maka sah jika kita menyebut Baggot, Hubner, Jenner, Walsh, Pattinama, Struick, Amat, Tjoe-A-On, Idzes, Haye, Oratmangoen sebagai Diaspora Bangsa Indonesia. Bahkan jika Paez, Audero hingga Margono kelak bergabung,maka keseluruhan mereka adalah Bangsa Indonesia.
---
Mengapa Lino (Marcelino) adalah center point untuk kita mendunia?
Argumentasinya adalah karena satu hal. Marcelino adalah keturunan asli Indonesia terbaik yang sekarang ada di Timnas. Hal ini bukan berarti mengecilkan peran Fikri, Sananta, Ridho, Arhan, Mangkualam dan lainnya. Tentang Lino sebagai pemain terbaik adalah hal yang dimaklumi bersama dan sudah terbukti kebenarannya.