Generasi Millenial

Sedikit Tentang Generasi Millenial

Generasi Milenial, atau Generasi Y adalah kelompok Generasi yang terlahir dan melampaui tahun milenium (2000) pada proses tumbuh kembangnya (Inggriani, 2020). Mengacu konsep Generasi berdasar kesamaan usia dan pengalaman historis Karl Manheim (1923), Generasi memiliki ciri berbeda dibanding Generasi sebelumnya, Generasi baby boomers dan Generasi X. Generasi baby boomers (mereka yang lahir pasca Perang Dunia II sampai dengan Tahun 1965) memiliki karakter yang kuat dan berpikiran terbuka cenderung memilih pekerjaan dengan hirarki kepemimpinan, suasana yang hangat dan ramah di kantor, susasana yang demokratis dan memiliki etos kerja tinggi.

Generasi milenial memiliki selisih minimal 15 tahun dari mereka (Generasi baby boomers) cenderung memiliki karakter jiwa bebas, menyukai perbedaan, memiliki toleransi yang tinggi, penuh ambisi, memanfaatkan teknologi cenderung memilih pekerjaan yang memilii fleksibilitas tinggi, mereka mengharapkan tantangan dan kolaborasi, kebanyakan akan menjadi wirausaha dan mengembangkan bisnis-bisnis berbasis digital atau bekerja di industri kreatif. 

Melihat dispilin dan etos kerja dengan karakter yang berbeda, menjadikan Generasi milenial tidak banyak tertarik pada bidang yang dianggap sangat struktural dan penuh dengan aturan mengikat, seperti kurangnya minat untuk bergabung pada militer. Meskipun demikian tidak semua Generasi milenial tidak menyukai bekerja pada bidang militer, hanya saja jumlah mereka tidak sebanyak pekerja industri swasta atau informal lainnya.

Kelompok yang merupakan calon penerus tongkat estafet Generasi baby boomers disamping Generasi X. Generasi X sendiri merupakan Generasi diantara baby boomers dan Generasi Y. Mereka terlahir dalam rentan waktu 1966-1979 dimana dunia mengalami perubahan pola sosial. Banyak orang tua mereka saat itu menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang berbeda sehingga periode tumbuh kembang mereka lebih kepada kemandirian. 

Istilah 'first latchkey' atau 'daycare kids' akibat pengaruh pekerjaan menyebabkan kompok ini banyak yang tidak mengalami pengasuhan utuh pada sebuah keluarga. Akibatnya, banyak Generasi X memiliki kemandirian yang kuat dan mampu beradaptasi di lingkungan kerja yang kasual dan ramah. Menurut Reader Digest, sebanyak 74% dari Generasi X setuju dengan pernyataan, "Kerja keras adalah kunci untuk maju" (Priyangka, 2019). Generasi X saat ini berada di lingkaran pimpinan dan bertanggung jawab mengkader Generasi Y.

Masa depan Indonesia ada pada generasi Y dengan bimbingan Generasi X. Ditengah arus deras perkembangan digital, Generasi X yang sedari tumbuh tembang menghadapi perubahan arus teknologi yang cepat harus mampu melakukannya, dan rata-rata kita (Generasi X) sama-sama bertanggung jawab padanya.