Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harapan Pada Garuda Emas (Tentang Timnas, Bagian 2)

9 Maret 2024   21:33 Diperbarui: 9 Maret 2024   22:33 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain hal ini, untuk pemain yang banyak berkutat di liga-liga Eropa. Pola 5: 3: 2 bukanlah pola yang lazim mereka mainkan, hal ini menyebabkan kadang adanya kekakuan pada permainan tim.

-

Pola 5 : 3 : 2 tentu memperkokoh pertahanan, namun dengan situasi Asia yang suhu rata-rata jauh diatas Eropa, para pemain bek sayap menjadi cukup kewalahan jika harus nail membantu penyerangan dan kembali ke posisi dengan cepat.

Dampaknya ketika transisi terjadi dalam kondisi cepat, pemain di belakang menjadi paling banyak 3 orang saja. Hal ini sangat disadari oleh para pelatih di Benua Biru. Karenanya banyak dari mereka tetap menggunakan pakem 4 pemain belakang dengan kombinasi di lini tengah:

  • Ortodoks dengan 1 Gelandang Bertahan; 3 Gelandang Menyerang (1 playmaker)  dan 2 Penyerang.
  • Striker Tunggal dengan 2 Gelandang Bertahan; 3 Gelandang Menyerang (1 playmaker) dan 1 Penyerang (striker).
  • Diamond dengan 1 Gelandang Bertahan; 3 Gelandang menyerang (1 playmaker); 1 Penyerang Bayangan dan 1 Penyerang Tunggal (striker).

Pola ke-2 dan ke-3 sekarang menjadi favorit di benua Eropa, utamanya tim-tim besar. Keduanya membuat lini tengah demikian kuat dengan pertahanan tetap kokoh meski keempat pemain bertahan berdiri sejajar.

Penyerang tunggal di depan menjadi pemain paling dinamis untuk melakukan berbagai upaya dengan 2 orang pemain siap menusuk kedalam (Playmaker atau Penyerang Bayangan).

-

Pelatih Sin sangat menyadarinya dan lambat laun nampak akan membawa Timnas kearah ini. Ketika berhadapan dengan tim dengan level permainan setingkat Timnas saat ini memainkan pola modern ini dan bagi para pemain naturalisasi di posisi belakang, mereka lebih nyaman karenanya.

Saat ini nampak pelatih Sin mulai memainkan pola 4 : 2 : 3 : 1 dimana 2 gelandang bertahan memiliki posisi vital pada jantung pertahanan Timnas. pola ini membuat Indonesia mampu bermain jauh lebih baik namun terkendala pada posisi penyerang tunggal yang belum cukup mampu bersaing di level Asia. Pola ini pun dapat menjadi trend setter Timnas kedepan dan sebaiknya diadopsi di level klub lokal Indonesia.

Kompas.com
Kompas.com

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun