Sejak pandemi ada, tren bekerja dari rumah menjadi pilihan di saat situasi dan kondisi memang mengharuskan tidak semua bisa bekerja dari kantor.Â
Para karyawan harus menyamankan diri di saat membuat kantor ada di rumah. Deadline kantor disetor dari rumah, pokoknya harus dapat menampilkan performa terbaik via daring.Â
Kini seiring dengan turunnya level PPKM di tiap daerah, para karyawan diminta perusahaan untuk kembali bekerja dari kantor. Tentunya karyawan harus kembali kepada rutinitas luar rumah selama ini. Salah satu contohnya adalah saat terbiasa harus ke kantor menghadapi jalanan pagi.Â
Ada kalanya rute perjalanan yang jauh antara rumah dan kantor menjadi momok menjemukan. Perusak pagi sehingga fisik tak lagi prima. Semangat sudah merosot begitu jam kantor dimulai, padahal pagi di kantor seharusnya penuh suka cita.Â
Namun mau tidak mau saat rutinitas kantor akan dijalani lagi, para karyawan harus bisa menyambut pagi di kantor dengan rasa bahagia, dan tetap prima. Faktor rute jangan sampai menjadi alasan hanya untuk berkeluh kesah.Â
Tak dapat dipungkiri, perubahan tren bekerja dari rumah selama ini menjadi kembali lagi ke rutinitas kantor, sedikit banyak berpengaruh pada performa kerja.Â
Lantaran ada situasi yang jauh berbeda dari masa-masa sebelumnya. Era new normal yang mengharuskan menggunakan masker dan harus menjaga jarak turut mempengaruhi fisik maupun kondisi emosional. Dan tentunya ketakutan tertular di perjalanan maupun di kantor mempengaruhi performa kerja.
Sebagai karyawan, guru dan pekerja lainnya tidak boleh sepele, performa harus tetap optimal setiap saat.Â
Tentunya bagaimana cara membekali diri untuk selalu mempunyai performa terbaik dan mengesankan, itulah hl yang harus selalu diutamakan dan diperjuangkan.Â
Pertama, beradaptasi dan terus cari cara