Prokrastinasi Siswa
Prokrastinator adalah sebutan bagi orang (dalam tulisan ini: siswa ) yang sering melakukan prokrastinasi.Â
Prokrastinasi secara sederhana dapat diartikan sebagai perilaku menunda pekerjaaan, menunda menyelesaikan tugas atau memang dengan sengaja baru memulai mengerjakan di detik-detik terakhir saat timeline atau batas waktunya akan tiba. Terkadang, kita bisa mengategorikan kebiasaan menunda ini sebagai tindakan irasional.Â
Prokrastinasi biasanya berawal dari kebiasaan "nanti saja", "besok saja", atau "masih ada waktu"Â saat diberikan sebuah tugas atau aktivitas. Â
Hari ini saya banyak mengulas di kelas topik prokrastinasi, karena saya tidak menginginkan siswa-siswa lebih memilih menunda pekerjaannya dulu buat nonton anime, bermain game atau aktivitas tidak berkualitas lainnya.Â
Transisi dari pembelajaran tatap layar (daring) ke pembelajaran tatap muka terbatas (luring) menuntut siswa memiliki motivasi studi yang lebih tinggi lagi.Â
Memang yang namanya belajar itu, dari mana saja pun harusnya bukan menjadi kendala, mau dari rumah atau tatap muka di sekolah, pilihannya adalah tetap menyelesaikan tanggung jawab belajar. Â
Di sekolah masih saja ditemukan banyak keluhan dari guru terkait kondisi siswa yang banyak alasan saat ditagih penugasan.Â
Bila guru menggali informasi lebih dalam, ternyata masih banyak siswa yang masih suka menunda-nunda mengerjakan tugas sekolah yang diberikan gurunya.Â
Banyak waktu yang terbuang sia-sia, mengakibatkan tugas pekerjaan semakin menumpuk dan endingnya semua tugas yang terselesaikan itu tidak pernah maksimal.Â
Jadi siswa prokrastinator adalah siswa yang bermasalah, awalnya merasa resah dan gelisah lalu cenderung akan mengalami stres dan tertekan.