Interview, check, skill test,check. Terus, tahapan terakhir apa ya? Yup, benar! Nego gaji. ini merupakan salah satu tahap yang krusial dalam sebuah proses rekrutmen. Saat ini memang negosiasi gaji memang bukanlah hal yang tabu. Namun tetap saja hal ini  pada saat proses wawancara kerja menjadi salah satu hal yang membingungkan. Banyak orang merasa serba salah ketika ditanyakan bagian ini. Jika terlalu rendah, takut dianggap berkualitas rendah juga. Namun jika terlalu tinggi , khwatir tak diterima karena di luar kemampuan perusahaan.Â
Kisahnya, seminggu yang lalu adik ipar saya sedang tes wawancara via zoom meet dengan HRD sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Yang mana lokasi kebun berada di Papua. Setelah resign dari perusahaan perkebunan kelapa sawit  besar di Kalimantan Timur di pertengahan bulan Maret yang lalu,  ini adalah tes wawancara ke tiga kalinya yang dia jalani, tentunya dengan tiga perusahaan yang berbeda.  Sewaktu itu, ke tiga perusahaan terdahulu jadinya mundur merekrut adik ipar saya karena terbentur masalah nego gaji juga. Â
 Pendek cerita, adik ipar saya sepakat dan diterima bekerja di perusahaan itu. Dan sekarang kami sekeluarga sedang mempersiapkan keberangkatannya ke Papua pada tanggal 5 September nanti sesuai jadwal tiket yang diberikan perusahaan itu.Â
Ada beberapa poin yang bisa kupetik dari tes wawancara via zoom meet  yang  berlangsung di depan mata ku kala itu :Â
Pertama, Menyebutkan gaji terakhir.Â
Adik ipar saya alumni STIPAP Medan, sudah punya pengalaman kerja. Saat pertanyaan nego gaji, dapat dijawabnya dengan menyebutkan jumlah gaji terakhir yang dia terima di tempat kerja sebelumnya. Tentunya dengan memberitahu jumlah gaji terakhirnya, HRD dapat mempertimbangkan gaji yang dapat dia terima. HRD juga mungkin akan memberikan tawaran gaji terakhir dengan mempertimbangkan kemampuan dan pengalamannya.
Kedua, Menjual Kemampuan.
Adik ipar saya perlu meyakinkan HRD mengenai pengalaman, penapaian kemampuan, dan prestasi yang pernah ia miliki. Tujuannya untuk membuka peluang mendapatkan gaji yang sesuai. Tetapi tentunya harus menghindari alasan pribadi saat menegosiasikan gajinya, seperti alasan biaya tanggungan keluarga, hutang, cicilan kendaraan atau hal-hal lainnya yang tidak perlu disampaikan.
Ketiga, Menanyakan keuntungan lain selain gaji.
Biasanya pada saat nego gaji HRD selaku rekruter akan menyampaikan benefit apa saja yang ditawarkan perusahaan kepada pekerja. Nah pada saat ini adik ipar saya memberikan feedback untuk benefit yang ditawarkan. Tentunya sebagai yang punya pengalaman di perusahaan sebelumnya, dia memperjelas keuntungan lain selain gaji itu seperti : Bonus, uang lembur, cuti, tanggungan makan, transportasi dan asuransi kesehatan. Semuanya transparan.