Mohon tunggu...
L RDharma
L RDharma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar di SMA Seminari Menegah Mertoyudan

sepak bola, bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pemuda dan Wayang

21 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 21 Februari 2023   12:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di Indonesia ini sangat banyak warisan warisan budaya dari nenek moyang kita, budaya budaya warisan itu harus kita lestarikan terlebih oleh orang orang muda yang masih memiliki banyak ide dan banyak tenaga. Jumlah orang muda diIndonesia saat ini bisa dibilang banyak, hanya orang orang muda kurang begitu “akrab” dengan budaya budaya lokal yang kita miliki. Malah orang orang dari negara lain yang tertarik dengan budaya budaya yang kita miliki, dan orang orang muda kita malah tertarik dengan budaya budaya asing yang telah masuk ke negara kita. 

Negara kita punya banyak sekali budaya budaya yang perlu dilestarikan dan salah satunya adalah wayang. Wayang merupakan warisan budaya asli Indonesia, yang berasal dan bekembang pesat di pulau Jawa dan Bali. Budaya wayang ini sudah diakui oleh dunia 7 November 2003 yang kemudian pada tanggal 7 November dijadikan sebagai hari wayang  nasional.sebenarnya jenis jenis wayang itu ada banyak dan yang tercatat dalam data WBTb wayang di Indonesia ada 60 jenis, dan tersebar ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat. Sekarang dunia sudah sangat berkembang dengan berbagai macam teknologi yang banyak bermunculan dari berbagai perusahaan. Bagaimana dengan para pemuda di Indonesia yang juga pasti akan terpengaruh oleh teknologi ini.

Saat ini tidak banyak lagi pemuda yang menyukai atau menonton wayang, paling hanya orang orang tua di desa desa yang masih menyukainya. Para pemuda di Indonesia banyak yang lebih tertarik kepada handphone dari pada kepada budaya budaya lokal seperti wayang. Para pemuda ini lebih tertarik pada handphone karena didalamnya sudah ada berbagai macam “fasilitas” yang dibutuhkan dan cenderung  membuat orang orang muda tidak mau berbuat atau bergerak banyak. Hal ini juga dapat menjadi penyebab mereka tidak menyukai budaya budaya lokal yaitu karena para pemuda lebih suka bermain game online, scroll tik tok, melihat youtube, dan jika dibandingkan dengan pertunjukan pertunjukan budaya bagi mereka itu kurang menentang dan terkesan membosankan, walau pun masih ada yang tetap menyukai pertunjukan budaya. Pada beberepa orang muda juga ada yang menganggap pertunjukan wayang penuh dengan refleksi, isinya terlalu berbeban dan juga menggunakan bahasa jawa yang kebanyakan adalah krama alus yang kebanyakan dipakai oleh orang orang tua di Jawa dan biasa dipakai untuk orang yang lebih tua atau kepada orang terhormat.

Bahkan wayang juga dianggap kuno oleh beberapa orang yang tidak menyukai wayang. Ada juga yang berusaha melestarikan, dan sikap inilah yang dibutuhkan supaya budaya wayang di Indonesia tidak hilang atau bahkan diakui oleh negara lain. Karena beberapa negara tetangga juga ada beberapa kesenian yang bisa dibilang mirip dengan kesenian wayang yang ada di Indonesia.

Tapi dari sekian banyak orang muda yang tidak menyukai ada yang berusaha mempertahankannya dengan menuangkan berbagai ide kreatif dan dengan menggabungkan budaya tersebut dengan teknologi modern tanpa menghilangkan sifat aslinya. Seperti dengan melalui youtube dengan cara live atau siaran langsung, dan juga ada yang memvisualisasikannya dengan cara diunggah diyoutube secara dibuat dengan model animasi animasi dengan contoh “Cak Rye Animasi”  dan masih banyak lagi. Sebenarnya masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan oleh orang orang muda hanya tinggal bagaimana mereka menyikapinya, apakah mereka mau diam dan tinggal diam dan membiarkan budaya budaya kita hilang begitu saja atau diambil oleh negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun