Pada hari ini (Rabu, 3/3/2021) genap setahun virus Covid-19 menginfeksi bangsa Indonesia. Tepat setahun yang lalu (3/3/2020), Presiden Jokowi pertama kali mengumumkan pasien 01 dan pasien 02 kasus positif Covid-19. Selama setahun tercatat pertambahan jumlah pasien positif Covid-19 di tanah air mencapai 1.347.026 orang.
Untuk menanggulangi penyebaran virus Covid-19, masyarakat dihimbau untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Selain itu, publik juga diminta untuk mematuhi protokol kesehatan dengan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Belakangan ditambah dengan 2M, yaitu menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi.
Setahun sudah kita membiasakan diri beraktifitas dengan ‘pembatasan sosial’ demi menghindari dari paparan virus yang berasal dari Wuhan, China. Berita kematian orang-orang yang kita kenal, bahkan sanak kerabat saudara hingga keluarga tercinta karena terinfeksi virus Covid-19 terus bertambah. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 36.721 orang.
Pada tanggal 13 Januari 2021, dilaksanakan vaksinasi Covid-19 pertama di Indonesia. Presiden Jokowi beserta sejumlah pejabat negara dan public figure menjadi orang-orang yang divaksinasi perdana. Pemerintah menargetkan sebanyak 181 juta orang mendapatkan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity di Indonesia.
Selanjutnya para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi prioritas pertama vaksinasi. Tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam perang melawan pandemi Covid-19. Resiko yang dihadapi para nakes terpapar virus Covid-19 sangat besar karena setiap hari harus merawat pasien corona.
Hingga 28 Februari 2021 tercatat 718 tenaga kesehatan yang gugur dalam perjuangan melawan Covid-19. Mereka yang meninggal dunia terdiri dari 325 dokter, 234 perawat, 106 bidan, 33 dokter gigi, 11 apoteker dan 17 ahli teknologi laboratorium medik (ATLM). Statistik ini tidak hanya mencerminkan data kuantitatif semata tetapi menjadi alarm yang mengkhawatirkan karena bahaya ancaman virus Covid-19 terhadap kelangsungan hidup umat manusia.
Hari ini (3/3/2021) saya berkesempatan mendapat vaksinasi Covid-19 di GOR Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Proses vaksinasi tahap kedua ditujukan bagi anggota TNI/Polri dan petugas pelayanan masyarakat dilingkungan pemerintah daerah. Pemberian vaksin diawali dengan pengisian data diri yang tertera pada kartu vaksinasi Covid-19 oleh setiap orang calon penerima.
Setelah menunggu beberapa saat, petugas memanggil satu persatu peserta sesuai nomor antrian. Berikutnya dilakukan pengecekan suhu tubuh dan tensi untuk mengukur tekanan darah. Alhamdulillah, saya tidak mempunyai kendala kesehatan sehingga langsung diarahkan menuju ke meja 3 untuk disuntik vaksin Covid-19. Cus, hanya dalam hitungan detik, saya telah selesai disuntik.
Nah, setelah disuntik vaksin Covid-19, petugas mengarahkan agar tidak langsung kembali ke rumah atau beraktivitas. Saya disarankan untuk menunggu di tribun selama 30 menit bersama penerima vaksin lainnya. Saya lihat sudah banyak orang yang berada di tribun barat GOR yang cukup megah tersebut.
Saya merasakan pegal di lengan kiri yang disuntik meski hanya sebentar, kemudian timbul ngantuk beberapa saat tapi setelah itu badan kembali normal seperti sebelum disuntik. Sesuai data yang tertera di kartu vaksinasi, rencananya saya akan kembali mendapat imunisasi vaksin dosis kedua pada tanggal 17 Maret 2021.
Menurut Best Life, risiko terinfeksi virus corona lebih tinggi daripada reaksi alergi karena vaksin Covid-19. Karena itu, kita tidak perlu ragu untuk mendapat suntikan vaksin. Meski sudah mendapat vaksin virus Covid-19 sebaiknya kita tidak boleh melupakan protokol kesehatan.