Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadan Media Komunikasi Keluarga

5 Mei 2020   12:30 Diperbarui: 5 Mei 2020   18:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://wijartbee.blogspot.com

Ramadan sebagai bulan pendidikan saat yang tepat untuk memberikan teladan kepada anak-anak tentang pentingnya saling bekerjasama. Setiap anggota harus berbagi peran mengerjakan berbagai pekerjaan yang ada di dalam rumah dan sekitarnya.

Beribadah dan berjamaah di rumah harus menjadi komitmen bersama agar hubungan akrab terjalin dengan penuh keikhlasan. Tanamkan bahwa tujuan keluarga bukan hanya sekedar meraih kebahagiaan di dunia saja, tapi juga untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di akherat kelak.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Qs. At-Tahrim [66]:6)

Ramadan sebagai sarana menjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga untuk saling menumbuhkan kepercayaan, mendengarkan, dan memahami. Semakin efektif cara berkomunikasi, akan semakin kuat pula ikatan kekeluargaannya.

Keluarga yang memungkinkan setiap anggotanya bebas mengekspresikan perasaan, pikiran, dan opini biasanya memiliki keprcayaan diri yang cukup tinggi. Hal ini diawali dimana pikiran dan pendapat dihargai dan diakui, sehingga tidak malu-malu untuk masuk dan berpartisipasi di lingkungan luar rumah.

Keluarga yang terlihat akrab biasanya terlihat bagaimana mereka menikmati waktu bersama. Komunikasi yang baik dalam keluarga dapat menjadi media tepat untuk mengeskpresikan perasaan, tanpa harus berdebat atau berteriak. Kita bisa lebih terbuka dalam mengutarakan perasaan, memiliki kemampuan memecahkan masalah, dan dapat berbagi pikiran atau ide.

Komunikasi yang baik dalam keluarga nantinya akan terbawa saat setiap anggotanya keluar dari rumah. Mereka akan belajar bagaimana mendengarkan secara efektif, menunjukkan empati, dan memiliki cara komunikasi yang lebih baik dengan orang lain.

Selalu ada masa baik dan buruk yang nantinya akan dihadapi setiap anggota keluarga. Ketika terjalin komunikasi yang baik dalam keluarga, semua orang mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan dan lebih mampu memberikan dukungan.

Mari jadikan ramadan sebagai bulan komunikasi pencerahan dalam keluarga agar terwujud rumah tangga yang tenteram, nyaman penuh rahmah.

Akhirnya seperti saya ungkapkan di awal tuliasan ini, mari kita petik hikmah dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sedang kita jalani untuk menyegarkan kembali kehidupan rumah tangga penuh kasih sayang.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS : Ar-Ruum:21).**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun