Fenomena yang sering terjadi di bulan Ramadan adalah kemunculan kaum papa di jalanan. Mereka berharap belas kasihan dengan meminta kepada para pengendara yang berhenti di perempatan. Tak sedikit dari mereka masih remaja dan bahkan anak-anak. Sungguh miris bila kita menjumpainya.
Hadirnya kaum peminta yang sering disebut penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau gelandangan dan pengemis alias gepeng menjadi potret ketidakberdayaan sosial.Â
Mereka yang semestinya menjadi tanggungjawab negara tapi pada kenyataannya malah tak terperhatikan. Ketika mereka memilih menjadi peminta-minta siapa yang mampu menghentikannya?
Rasulullah sangat tegas dalam soal ini. "Tangan yang di atas (pemberi) itu lebih baik daripada tangan yang ada di bawah (peminta-minta)." Demikian sabdanya seperti dituturkan banyak perawi hadis.
Menurut al-Khauli dalam al-Adab an-Nabawi, jika si pengemis itu sebenarnya mampu mencari nafkah tetapi dia lebih memilih untuk menjadi pengemis, dia telah kafir terhadap nikmat Allah.Â
Disebut demikian karena dia tidak mau mensyukuri nikmat anggota tubuh yang dikaruniakan Allah. Kalau dia bersyukur, seharusnya dia memanfaatkan anggota tubuhnya.
Apa yang kita lakukan saat bertemu mereka di jalanan?
Memberinya uang recehan, menggelengkan kepala sebagai isyarat penolakan atau berdiam saja sampai mereka berlalu. Spontanitas yang muncul dari diri kita setidaknya mencerminkan sedikit kepribadian yang ada di hati kita.Â
Memberi meski sekedarnya bisa jadi menumbuhkan benih kedermawanan, tapi banyak juga yang masa bodoh karena beranggapan bisa jadi kebiasaan.
Perilaku meminta memang tidak dianjurkan dalam ajaran Islam, tapi nyatanya hasrat meminta bukan hanya dilakukan oleh pengemis saja. Banyak orang yang terpandang dan berkecukupan tapi bermental peminta-minta. Mereka hilang rasa malu karena sifat malas bekerja dan berusaha mengalahkan harga dirinya yang semestinya terjaga.
Dalam masyarakat kita mendapati beragam karakter orang yang beraneka macam, ada yang suka memberi tanpa diminta, ada yang suka meminta tanpa mau memberi, ada yang suka memberi dan suka meminta, ada pula yang enggan memberi meski sudah diminta. Tapi cobalah belajar menjadi pribadi dermawan di bulan ramadan, dengan membiasakan memberi tanpa berharap balasan.