Mohon tunggu...
dhanti
dhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya mendengarkan lagu, mbti saya entp, kepribadian saya mudah bergaul, dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Angka Pengangguran yang Disebabkan oleh Minimnya Lapangan Pekerjaan Era Bonus Demografi

22 Agustus 2023   20:57 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peningkatan angka pengangguran yang disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan di era bonus demografi bisa menjadi dampak dari pertumbuhan populasi yang lebih besar daripada pertumbuhan lapangan pekerjaan yang sesuai. Hal ini dapat mempengaruhi persaingan di pasar tenaga kerja dan menekan tingkat pengangguran. Solusinya mungkin melibatkan upaya pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja dan mengembangkan sektor ekonomi yang beragam.

Bonus demografi merujuk pada situasi di mana sebagian besar populasi suatu negara berada dalam rentang usia produktif, yang berpotensi memberikan keuntungan ekonomi besar. Namun, beralih ke bonus demografi juga bisa menimbulkan tantangan, termasuk meningkatnya angka pengangguran akibat ketidakcocokan antara keterampilan pekerja dengan permintaan lapangan pekerjaan yang tersedia.

beberapa argumen mengenai meningkatnya angka pengangguran yang disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan di era bonus demografi:
* Pertumbuhan Penduduk yang Cepat: Era bonus demografi terjadi ketika jumlah populasi usia produktif (15-64 tahun) lebih besar daripada populasi non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Jika lapangan pekerjaan tidak berkembang cukup cepat untuk menampung populasi usia produktif yang besar, akan terjadi tekanan pada tingkat pengangguran. “Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif mencapai 64% dari total penduduk Indonesia, Tingginya angka pengangguran yang tidak teratasi ini diperkirakan akan bendampak secara berkelanjutan. Di mana dampak tersebut dapat mengakibatkan aging population yang berakibat pula pada tingginya angka harapan hidup di usia lansia. Juga berpotensi meningkatkan angka kemiskinan dan dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan tindak kejahatan.
* Ketidakcocokan Keterampilan: Peningkatan jumlah tenaga kerja tanpa pertumbuhan yang sebanding dalam lapangan pekerjaan tertentu dapat menyebabkan ketidakcocokan keterampilan. Pekerja yang memiliki keterampilan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar kerja akan menghadapi kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
* Pasar Tenaga Kerja yang Kompetitif: Dengan banyaknya pencari kerja dibandingkan jumlah lapangan pekerjaan yang terbatas, persaingan di pasar tenaga kerja akan meningkat. Ini dapat menyebabkan penurunan upah dan kondisi kerja yang kurang menguntungkan.
* Tingginya Tingkat Pengangguran Pemuda: Bonus demografi sering kali terkait dengan peningkatan jumlah pemuda dalam populasi. Jika tidak ada cukup peluang kerja yang tersedia, pemuda akan mengalami kesulitan memasuki pasar tenaga kerja, yang bisa mengakibatkan pengangguran pemuda yang tinggi.
* Pertumbuhan Ekonomi Tertahan: Minimnya lapangan pekerjaan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Jika potensi tenaga kerja tidak dimanfaatkan secara efisien, hal ini dapat menghambat inovasi dan pengembangan ekonomi jangka panjang.

Meningkatnya angka pengangguran bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar kerja, kurangnya investasi dalam sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta rendahnya ketersediaan peluang berwirausaha. Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah seperti meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan, mendorong investasi di sektor-sektor ekonomi yang berkembang, serta menciptakan lingkungan yang mendukung berwirausaha.

Namun, setiap solusi yang diambil harus dipertimbangkan dengan hati-hati, karena dampaknya bisa beragam dan tergantung pada konteks ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan para ahli dan pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang tepat guna mengatasi tantangan pengangguran yang terkait dengan bonus demografi.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan peluang kerja baru, mengembangkan sektor-sektor yang berpotensi, meningkatkan pelatihan dan pendidikan keterampilan, serta merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun