Mohon tunggu...
Trias Ramadhanti
Trias Ramadhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki Hobi Berseni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari Kurangnya Peran Ayah pada Pola Asuh terhadap Perilaku Anak

30 September 2024   21:10 Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:01 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam pola asuh keluarga, peran ayah sering dianggap kurang signifikan daripada peran ibu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kehadiran dan keterlibatan ayah dalam kehidupan anak sangat penting untuk perkembangan mereka. Kurangnya peran ayah dapat berdampak negatif pada berbagai aspek perilaku anak yang perlu kita perhatikan.

Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah sering kali mengalami masalah kesehatan emosional. Mereka biasanya merasa kurang percaya diri dan lebih rentan terhadap kecemasan. Kehadiran ayah memiliki peran penting dalam memberikan dukungan emosional kepada anak, membantu mereka dalam mengelola perasaan dan membangun ketahanan mental. Tanpa peran tersebut, anak akan mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan emosional. 

Ayah berfungsi sebagai model perilaku yang penting bagi anak. Peran ayah dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu mengajarkan anak keterampilan berkomunikasi dan interaksi sosial. Tanpa kehadiran ayah, anak dapat menghadapi kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal yang sehat, yang dapat berlanjut hingga dewasa.

Selain itu, keterlibatan ayah sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Studi menemukan bahwa anak-anak yang kurang berinteraksi dengan ayah cenderung menunjukkan perilaku agresif dan masalah perilaku lainnya. Ayah dapat berperan sebagai otoritas yang membantu menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab. 

Tanpa bimbingan ini, anak mungkin kesulitan untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Keterlibatan ayah dalam pendidikan anak juga berkontribusi pada prestasi akademis. Kehadiran ayah yang terlibat dalam mendukung pendidikan anak dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mereka. 

Sebaliknya, anak-anak yang tidak mendapatkan dukungan dari ayah mungkin kurang termotivasi untuk belajar dan mencapai tujuan akademis. Ayah berperan penting dalam mentransmisikan nilai-nilai dan norma sosial kepada anak. Mereka mengajarkan anak mengenai etika, moral, dan perilaku dalam masyarakat. Tanpa kehadiran ayah, anak mungkin kesulitan memahami berbagai aspek norma sosial, yang dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain di masa depan.

Dari berbagai aspek yang telah disebutkan, jelas bahwa peran ayah dalam pola asuh sangat penting bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, dukungan masyarakat terhadap keterlibatan ayah dalam kehidupan keluarga sangat penting. 

Mengedukasi para ayah mengenai pentingnya peran mereka dan menciptakan lingkungan yang mendukung keterlibatan mereka dapat membantu perkembangan anak menjadi individu yang sehat secara emosional, sosial, dan akademis. Mengakui dan menghargai kontribusi ayah dalam pola asuh merupakan langkah penting menuju perkembangan anak yang lebih baik dan masyarakat yang lebih kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun