Adab di Atas Ilmu

Kenapa saya kok memilih judul adab diatas ilmu? karena sudah  jelas bahwasanya Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk memyempurnakan Akhlak/Adab dari umatnya, 

Nah, oleh karena itu saya akan membahas betapa mirisnya akhlak atau adab diera sekarang, terutama adab atau akhlak seorang pelajar terhadap orang tua maupun terhadap gurunya.

Di era milenial sekarang sudah tidak asing bahwa anak sering membantah terhadap orang tua maupun gurunya, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mempunyai karakter seperti itu, bisa jadi kurangnya perhatian dari kedua orang tua, ataupun pergaulan dengan sebayanya.

Di kota-kota besar tidak sedikit anak yang kurang perhatian dari kedua orang tuanya, contohnya adalah seorang anak yang  diasuh oleh pembantu rumah tangga, ataupun diasuh oleh kakek/neneknya. 

Mau tidak mau hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kondisi mental anak tersebut, karena didikan dan kasih sayang orang tua akan tetap berbeda dengan didikan pembantu ataupun kakek/neneknya.

Selanjutnya, biasanya jika anak sudah jarang bertemu dan interaksi terhadap orang tuanya, mereka susah untuk diarahkan terhadap hal hal yang baik, karena merasa sudah asing terhadap kedua orang tuanya.

Biasanya, anak yang jarang terpantau dan kurang kasih sayang dari orang tuanya, mereka cenderung jarang berada dirumah, dengan tanda kutip, baik tidaknya seorang anak itu juga bisa dilihat dari temen sepergaulannya. Maka dari itu teman sangat berpengaruh terhadap karakter mental anak.

Maka dari itu, saya berpendapat bahwasanya didikan orang tua dan pengaruh teman sebaya itu berpengaruh terhadap mental ataupun tatakrama dari anak tersebut.

Karena bisa dikatakan adab diatas ilmu itu memang sangat berperan penting bagi kehidupan kita sehari hari, jika seorang yang tidak terdidik dengan benar sejak dini, maka sampai dewasa ataupun tua nanti, tatakrama yang kurang baik itu akan terbawa sampai di kehidupan kelak di masyarakat.