Media sosial kini menjadi bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat jaman sekarang. Munculnya berbagai platform media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan YouTube tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai tempat untuk membentuk, berkolaborasi, bahkan menyebarkan kelestarian budaya yang ada dimasyarakat. Hal inilah yang membuat teori ekologi media semakin menarik untuk dibahas, bukan hanya tentang dampak yang akan terjadi dimasyarakat. Teori ekologi media juga memunculkan Ekosistem baru dari sikap konsumtif belanja online.
Konsep Dasar Teori Ekologi Media dikenalkan oleh Marshall McLuhan pada tahun 1964 yaitu "Medium is the message" (Media adalah Pesan) yang dijelaskan bahwa media yang dipilih untuk menyampaikan pesan adalah sama pentingnya (jika tidak lebih penting) dari pesan itu sendiri. Media bukan hanya alat sekedar menyampaikan pesan tetapi media dapat membuat, mengubah, bahkan menjadi cara orang untuk berinterksi satu sama lain dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Peran Media Sosial menjadi sangat penting dalam perkembangan jaman, sumber arus informasi serta pertukaran informasi menjadi yang utama. Hal inilah yang menyebabkan Media Sosial dapat dikatakan membentuk Ekosistem Baru, karena media sosial sebagai dasar dari semua perilaku bermasyakat digital saat ini. Ekosistem Baru yang dibentuk salah satunya yaitu Aplikasi Belanja Online contohnya Shopee, Tokopedia, Bli-bli, OLX, dan sebagainya.
Aplikasi ini sangat berkembang pesat dan luas sehingga aplikasi ini menjadi andalan serta menjadi yang utama dalam melepas penat. Melihat barang yang tersaji dengan rapih dan konten yang menarik menambah minat untuk membeli barang tersebut. Sikap Konsumtif timbul karena adanya kebutuhan dasar manusia yaitu belanja. Belanja menjadi sangat familiar dan tidak lazim dilakukan melalui aplikasi tersebut. Maka dari itu, Peran media sebagai ekosistem baru sikap konsumtif belanja online perlu dibahas.
Kebutuhan dasar manusia yaitu belanja menjadi sangat menarik dibahas, karena peran media sangat berpengaruh terhadap sikap konsumtif ini. Media semakin membuat setiap individu menjadi kecanduan dan merubah pemikiran bahwa belanja yang bukan kebutuhan menjadi keharusan. Dilihat dari Asumsi Teori Ekologi Media bahwa "Media melingkupi setiap tidakan di dalam Masyarakat", Asumsi ini bukan hanya sekedar kata-kata tetapi sebagai awal terbentuknya sikap konsumtif Masyarakat digital karena peran media sosial yang semakin berkembang.
Media Sosial membuat setiap individu diseluruh dunia mengikuti caranya bekerja, melalui arus globalisasi yang semakin tidak terbendung membuat semua orang menjadi terkontaminasi. Media sosial menjadi yang utama dalam penyelarasan busana dari hulu ke hilir, hal inilah sebagai faktor utama penyebab kata "Viral" terjadi. Kata "Viral" menjadi semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan satu barang yang diimpikan satu dunia. Sikap inilah yang harus dihilangkan jaman sekarang.
Aplikasi seperti Tokopedia dan Shopee menjadi yang sangat popular di Indonesia karena menjadi platform yang terus berkolaborasi serta menampilkan citra pemasaran yang bagus di Indonesia. Ekosistem Baru yang muncul inilah membuat Sikap konsumtif menjadi sangat tinggi, kata "Viral" yang semakin digemari menjadikan aplikasi ini memperoleh Tingkat kepuasan tinggi dari berbagai orang. Belanja dengan mudah dan bisa akses Dimana saja menunjukkan bahwa Peran Media Sosial dalam Perspektif Ekologi Media menjadikan teori ini nyata.
Maka dari itu, perlu adanya keseimbangan antara Sikap Konsumtif di Media Sosial dan juga Sikap Konsumtif di kehidupan nyata seperti belanja yang memang sesuai kebutuhannya bukan sebagai keharusan yang perlu dibeli padahal bukan kebutuhannya. Sikap konsumtif dimasyarakat Indonesia bisa dihindari dan sedikit dikurangi dengan adanya Budaya Tradisional yaitu berupa Pasar Tradisional dan Pasar Modern disetiap daerah. Memunculkan niat jual beli dan juga perputaran uang yang bagus dimasyakarat.
Dengan melihat fenomena diatas melalui penerapan teori Ekologi Media, dapat simpulkan bahwa peran media sosial semakin menentukan sikap konsumtif dari berbagai individu diseluruh dunia. Mulai dari berbelanja atau bahkan mendapatkan suatu informasi yang "Viral" sehingga menjadi keharusan dan kesetaraan dari masing-masing orang. Sikap konsumtif inilah yang menjadi penting dan sedikit dikurangi karena setiap negara mempunyai caranya tersendiri dan punya pasar tradisional atau pasar modern untuk menangkal dari keterkaitan antar unsur tersebut.
Media sosial harusnya menjadi peran penting dalam memberikan wawasan dan juga pelestarian budaya. Kegiatan yang dilakukan didalam media sosial semakin menunjukan bahwasanya setiap individu semakin aware akan budaya lokal dan juga berani memperkenalkan kepada dunia. Setiap individu mempunyai pemikiran yang maju serta bangga terhadap kebudayaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H