Selain itu, perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin individualis juga mengancam nilai-nilai gotong royong yang selama ini menjadi dasar penyelenggaraan Pasar Barongan. Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi masyarakat dalam kegiatan pasar mulai menurun, terutama dari kalangan muda. Hal ini disebabkan oleh maraknya media sosial dan teknologi yang membuat generasi muda lebih tertarik pada kegiatan yang bersifat global daripada kegiatan lokal.
Kendala lain adalah kurangnya dukungan dari pemerintah daerah. Meskipun Pasar Barongan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya, perhatian dari pihak terkait masih minim. Pengadaan fasilitas dan dukungan finansial untuk acara-acara budaya sering kali tidak memadai, sehingga masyarakat harus bergantung pada inisiatif sendiri untuk melestarikan tradisi ini.
4. Upaya Pelestarian dan Strategi Pengembangan Pasar Barongan
Menyadari pentingnya melestarikan Pasar Barongan sebagai warisan budaya lokal, masyarakat Dusun Sanan Timur bersama dengan tokoh-tokoh adat telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keberlangsungan tradisi ini. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kesenian dan kebudayaan lokal. Mereka diajak untuk terlibat langsung dalam pementasan Barongan dan kegiatan seni lainnya, sehingga diharapkan minat mereka terhadap tradisi lokal bisa tumbuh.
Selain itu, kelompok-kelompok seni di desa ini juga aktif mengadakan latihan secara rutin, baik untuk pertunjukan Barongan maupun seni tradisional lainnya seperti wayang kulit, karawitan, dan tari-tarian tradisional. Masyarakat juga mengadakan lomba-lomba kesenian tradisional yang melibatkan anak-anak dan remaja sebagai peserta, dengan harapan mereka akan lebih mengenal dan mencintai budaya leluhur.
Kerjasama dengan sekolah-sekolah setempat juga dilakukan, di mana pelajaran tentang budaya lokal dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Edukasi tentang pentingnya melestarikan budaya juga disampaikan melalui kegiatan ekstrakurikuler, sehingga generasi muda tidak hanya menerima pelajaran formal, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang menjadi bagian dari identitas mereka.
Pemerintah desa juga mulai memberikan perhatian lebih terhadap kegiatan ini, dengan menyediakan dan fasilitas untuk mendukung penyelenggaraan acara tahunan yang lebih besar. Selain itu, diharapkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dinas pariwisata dan kebudayaan, dapat memperluas promosi Pasar Barongan sebagai destinasi wisata budaya yang unik.
5. Potensi Pasar Barongan sebagai Destinasi Wisata Budaya
Dengan pengelolaan yang tepat, Pasar Barongan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya. Keunikan pasar ini terletak pada keberagamannya, yang tidak hanya menawarkan pengalaman berbelanja, tetapi juga kesempatan untuk merasakan langsung kekayaan budaya lokal. Wisatawan dapat menikmati berbagai pertunjukan seni tradisional, mencicipi kuliner khas, dan membeli produk-produk kerajinan tangan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
Pengembangan pasar sebagai destinasi wisata akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, diharapkan ada peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata. Masyarakat bisa memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan fasilitas homestay, restoran tradisional, serta paket-paket wisata yang menawarkan pengalaman langsung berinteraksi dengan budaya lokal.
6. Harapan ke Depan