Pasar Barongan di Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, merupakan salah satu wujud kearifan lokal yang mencerminkan tradisi budaya Jawa Timur yang kaya. Selain berfungsi sebagai pusat ekonomi tradisional, Pasar Barongan juga memiliki peran besar dalam menjaga warisan budaya dan memperkuat identitas masyarakat setempat. Dengan segala aktivitas yang dilakukan di dalamnya, pasar ini menciptakan ruang bagi masyarakat untuk menjaga interaksi sosial dan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang dan Pasar barongan ini menjadi salah satu simbol penting dalam upaya pelestarian budaya dan tradisi masyarakat setempat, yang menggabungkan nilai-nilai ekonomi, sosial, serta budaya.
1. Sejarah dan Filosofi Pasar Barongan
Pasar Barongan mendapat namanya dari seni pertunjukan Barongan yang merupakan bagian penting dari tradisi Jawa Timur, terutama di daerah Jombang. Seni Barongan sendiri merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat yang menampilkan karakter topeng hewan mitologis, yang melambangkan kekuatan dan semangat perjuangan. Karakter utama dalam kesenian ini adalah Barong, makhluk besar dengan kepala dan badan menyerupai singa yang dipercaya sebagai pelindung masyarakat dari energi negatif.
Barongan merupakan simbol keseimbangan antara kekuatan baik dan jahat yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Filosofi inilah yang juga diterapkan dalam kegiatan di Pasar Barongan, di mana pasar bukan hanya tempat untuk bertransaksi, tetapi juga sebagai medium interaksi sosial yang menciptakan keharmonisan antarwarga. Nilai gotong royong, kebersamaan, dan saling menghormati masih sangat kental terasa di setiap perhelatan pasar ini.
Secara historis, pasar ini diadakan untuk menyambut acara-acara penting atau perayaan desa, seperti peringatan hari besar keagamaan, pesta panen, atau kegiatan adat lainnya. Pasar Barongan juga menjadi wadah untuk mempertunjukkan kesenian Barongan yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Dusun Sanan Timur selama berabad-abad. Hal ini membuat pasar ini lebih dari sekadar tempat berjual beli, namun juga merupakan pusat kebudayaan lokal.
2. Peran Sosial-Ekonomi Pasar Barongan
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, Pasar Barongan juga memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian masyarakat Dusun Sanan Timur. Pasar ini menawarkan kesempatan bagi para pedagang lokal untuk menjual berbagai macam produk hasil bumi, kerajinan tangan, dan kuliner tradisional yang sarat dengan cita rasa lokal. Produk-produk seperti anyaman bambu, batik, hingga makanan khas Jombang seperti pecel, sego kikil, dan jajanan tradisional seperti gethuk dan jenang menjadi daya tarik bagi pengunjung pasar.
Keunikan Pasar Barongan adalah banyaknya produk yang dijual di sini yang diproduksi secara tradisional dengan memanfaatkan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar. Hal ini menunjukkan betapa masyarakat Dusun Sanan Timur masih sangat bergantung pada alam dan bagaimana mereka menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungannya. Produk-produk lokal ini tidak hanya menjadi komoditas yang bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya yang terus dipertahankan.
Pasar ini juga memberikan kesempatan bagi perempuan dan anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi. Mereka berperan aktif dalam produksi dan penjualan makanan tradisional maupun kerajinan tangan. Keterlibatan perempuan ini memberikan dampak positif dalam pemberdayaan ekonomi keluarga di daerah tersebut.
3. Tantangan dalam Pelestarian Pasar Barongan
Meski memiliki nilai budaya dan ekonomi yang besar, Pasar Barongan menghadapi berbagai tantangan dalam upaya pelestariannya. Salah satu tantangan terbesar adalah modernisasi yang semakin menggerus tradisi lokal. Generasi muda di Dusun Sanan Timur cenderung lebih tertarik pada budaya pop dan gaya hidup modern, yang menyebabkan penurunan minat terhadap kesenian dan tradisi lokal seperti Barongan.