Seharusnya di saat-saat seperti itu lah kita menaruh hati kita, menundukan pikiran kita, dan mencoba merasakan betapa nikmatnya saat kita dapat beribadah kepadaNYa. Pada saat kita berhasil meletakkan kening--yang berisi segala kebanggan-kebanggan kita  ke lantai, untuk bersujud di hadapan Allah. Pada saat seperti itu Andalah yang TERPILIH untuk beribadah kepadaNYa. Karena bermiliar-miliar manusia yang Allah ciptakan di bumi ini, Andalah yang beri waktu, yang di beri tenaga, yang diberi ilmu, yang diberi Hidayah untuk dapat beribadah kepadaNya. Sungguh ini merupakan suatu kenikmatan yang paling tinggi, ke lezatan yang paling lezat, ke lezatan yang tidak akan pernah mentok.
Semua orang tau bahwa Ayam Bakar itu lezat, semua orang juga tau bahwa Indomie goreng itu super lezat, namun lezat tersebut ada batasnya. Se-enak enaknya ayam bakar atau Indomie jika kita makan dalam porsi yang super besar--pasti jadi hambar. Namun Ibadah tidak. Kenikmatan saat kita dapat beribadah dengan hati yang ikhlas itu meruapakan suatu kenikmatan yang tidak bisa hambar. Seberapapun porsinya, seberapun seringnya.
Semakin kita menunduk akan semakin nikmat, semakin kita lama untuk bersujud maka akan semakin terasa nikmat, semakin banyak kita mengeluarkan uang untuk bersedekah maka hati kita akan juga semakin senang.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H