Banyak orang yang mengatakan bahwa cinta itu sama hal nya seperti zat adiktif karena dapat membuat seseorang menjadi kecanduan, dan kini, penelitian sains telah mendukungnya. Berikut ini adalah dampak dari jatuh cinta terhadap hormon dalam tubuh kita
1. Meningkatnya serotonin
 Cinta memengaruhi serotonin, neurotransmitter yang terutama bertanggung jawab untuk mengatur perilaku dan suasana hati. Menariknya, dampak cinta pada serotonin sangat bergantung pada jenis kelamin. Bagi pria, kadar serotonin menurun sebagai respons terhadap hubungan romantis, sementara wanita mengalami peningkatan serotonin yang signifikan. Hubungan yang mengejutkan ini diteliti dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Psychophysiology. Hubungan yang harmonis dan bahagia juga dapat meningkatkan hormon ini, begitu pula sebaliknya, apabila hubungan yang di jalani kurang harmonis dan tidak bahagia maka berdampak pada berkurang nya serotonin sehingga rentan depresi dan gangguan kecemasan.
2. Meningkatnya dopamin
Hormon ini merupakan salah satu zat kimiawi yang dihasilkan oleh bagian otak bernama hipotalamus. Adanya dopamin yang cukup berkaitan dengan rasa nyaman, rasa puas, dan juga meningkatkan motivasi. Pada saat jatuh cinta, kadar dopamin meningkat. Itu sebabnya, saat jatuh cinta kamu akan merasa lebih nyaman dan relaks, serta lebih bersemangat dalam melakukan tugas dan pekerjaan. Sebaliknya, saat dopamin dalam kadar yang rendah, kamu akan menjadi kurang bersemangat serta mudah mengalami adiksi (ketergantungan) terhadap zat tertentu.
3. Meningkatnya oksitosin
oksitosin meningkat kadarnya saat seseorang jatuh cinta. Orang yang jatuh cinta cenderung ingin selalu memperhatikan pasangannya dan ingin menyatakan kasih sayang, misalnya melalui belaian, ciuman, atau pelukan. Hormon oksitosin berperan dalam tindakan-tindakan tersebut.
4. Rasa ingin di manja dan juga di perhatikan
Estrogen adalah hormon yang hanya dimiliki oleh kaum wanita, yang dikeluarkan oleh indung telur. Hormon ini berada dalam kadar paling tinggi saat wanita dalam masa subur (ovulasi), yang umumnya terjadi dua minggu sebelum haid. Pada masa subur, sebagian wanita cenderung menginginkan kasih sayang lebih banyak akibat tingginya estrogen. Jadi, kalau hormon yang bekerja saat wanita jatuh cinta ini sedang tinggi kadarnya, mereka akan lebih manja dan ingin diperhatikan.
5. Ketertarikan pada lawan jenis
Testosteron merupakan hormon yang dimiliki pria maupun wanita. Meski sama-sama memiliki hormon ini, pria diketahui punya kadar testosteron yang lebih tinggi ketimbang wanita. Hormon yang kamu kenal sebagai hormon seks ini menyebabkan pria dan wanita menjadi tertarik secara fisik satu sama lain. Hormon ini juga yang menyebabkan pria dan wanita menyukai sentuhan saat keduanya tengah di mabuk cinta.