Baru saja saya tiba di Califu Jinqiao Road - atau mungkin lebih dikenal dengan nama Carrefour di Indonesia- ketika telpon genggam saya menerima pesan whatsapp dari grup keluarga yang berbunyi : 'dekat rumah enci sedang kebakaran mohon doanya..', di baris selanjutnya kakak pertama saya yang biasa saya panggil enci membalas pesan: 'sudah dekat mohodoanya..'. Astaghfirullah saya langsung berhenti berjalan dan berusaha menenankan diri sekaligus memanjatkan doa untuk keselamatan keluarga di Jakarta. saya segera membalas pesan tersebut : 'keep update ya terus didoakan..'.Sekitar 30 menit pesan terus bersahutan di grup keluarga dan semua anggota keluarga berusaha memberikan bantuan bahkan kakak kedua saya segera meluncur ke tkp untuk membantu enci memindahkan barang barangnya. Selang tak beberapa lama dapat pesan dari enci bahwa api sudah berhasil dipadamkan dan alhamdulillah rumah enci tidak terkena. [caption id="attachment_200536" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi kawasan jakrta utara yang padat, sumber: dok pribadi"][/caption] Daerah Padat Memang secara lokasi kawasan koja Jakarta Utara tempat dimana enci tinggal merupakan kawawsan padat penduduk yang rawan kebakaran. Jarak rumah yang sangat dekat seringkali membuat kawasan ini terkena musibah kebakaran. Jumlah warga yang banyak juga terkadang menjadi sumber dari musibah itu sendiri. Dari informasi yang didapatakan akibat kebakaran ini tidak dari 80 rumah menjadi sasaran amukan si jago merah namun belum dapat dipastikan ada tidaknya korban jiwa. Pengalaman Kebakaran Peristiwa ini mengingatkan saya dengan peristiwa kebakaran yang pernah saya alami ketika masih bertempat tinggal di daerah duren sawit. Ketika itu saya bersama kakak saya sedang bersiap siap untuk berolahraga tenis meja karena sulit membuka mejanya kakak saya memanggil pembantunya untuk membantu, sang pembantu yang dipanggil segera datang tetapi yang menjadi masalah dia lupa mematikan kompor. Sekitar 5 menit kemudian terlihat asap dari arah dapur segera saya beserta kakak saya lari menuju sumber asap. Didalam segera terlihat api sudah berpindah dari kompor ke atas kitchen set dan menyaka cukup besar. Dengan panik kita semua berlomba menuju kamar mandi untuk mengambil air untuk memadamkan api. Sambil mengambil air saya berteriak 'Allahu Akbar' dan kemudian menyiramkan air kearah kitchen set yang terbakar. Alhamdulillah sekitar 2 menit api berhasil padam dan kita semuua bersyukur api tidak merambat ke bagian lain Takbir Setela peristiwa kebakaran itu saya sempat ditanya kakak saya kenapa tadi pas menyiram air bertakbir keras keras. Saya jawab bahwa pernah mendengar di pengajian bahwa jika terjadi kebakaran bertakbir yang keras karena dapat membantu memadamkan api. Saya lupa dalilnya tetapi sepertinya ada riwayat yang mendasari sang ustadz berkata seperti itu. Dan buat saya takbir itu terbukti membantu memadamkan api :-) Semoga korban kebakaran di Koja diberi kesabaran dan kita dihindarkan dari musibah. Amin.. Salam hangat dari Shanghai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H