Pasca lebaran tahun ini saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke Bangkok Thailand. Perjalanan kali ini merupakan kunjungan singkat dan merupakan kombinasi antara business travelling dengan wisata malam , ya tentu saja karena pada pagi hari saya harus melakukan bisnis meeting dengan beberapa kolega di sini. Dimulai dengan melakukan browsing melalui internet lokasi-lokasi menarik yang dapat dijelajahi terutama pada malam hari di Bangkok. Kebanyakan cerita yang tersebar di Internet adalah wisata malam yang berbau “erotisme” seperti patpong dan tiger show, akan tetapi saya memilih untuk mencari alternative lain selain tempat tersebut. Akhirnya, saya mendapat rekomendasi dari supplier saya di Bangkok untuk mengunjungi pasar malam bernama Asiatique. Disebut pasar malam karena pasar ini memang hanya buka di malam hari sejak pukul 5 sore sampai tengah malam. Beberapa tahun lalu pasar malam yang terkenal adalah Suan Lum di daerah Lumpini akan tetapi lokasi tersebut sekarang sudah tutup dan berpindah ke Asiatique. BTS dan MRT Asiatique bertempat di jalan chareonkrung dan dapat di akses melalui moda transportasi taxi ataupun kereta (lebih dikenal dengan BTS). Saya memutuskan menggunakan moda transportasi BTS karena selain lebih murah, saya juga dapat mengexplore kota Bangkok dengan cara berjalan kaki ke station dan melihat area-area sekelilingnya. Kebetulan hotel saya berada di daerah Sukhumvit dan station terdekat adalah MRT station bernama Pethcabury. Oh iya, di Bangkok ada beberapa jenis moda transportasi kereta yaitu BTS yang merupakan sky train (jalur kereta berada diatas jalan raya), MRT yang merupakan kereta bawah tanah dan juga ada Airport Railway Line (ARL) yang merupakan jalur kereta untuk menuju airport international Suvarnabhumi. Nah untuk mencapai Asiatique, saya harus turun di BTS Siom Line dan turun di station Saphan Taksin. Dari station Petchaburry saya harus transit di station interchange Sukhumvit untuk berpindah dari MRT ke BTS. Tiketnya tidak mahal hanya sekitar 15 THB atau sekitar 4500 rupiah. Dari Station Sukhumvit sedikit berjalan kaki melanjutkan ke station BTS Asok. Nah, di Bangkok ada dua BTS line yaitu Sukhumvit line dan Silom Line. Station Saphan Taksin yang saya tuju berada di Silom line sehingga dari station Asok saya harus transit di interchange station Siam. Tiket dari Asok menuju Saphan Taksin tidak mahal hanya 40 THB atau sekitar 12 ribu rupiah. Setelah tiba di Station Saphan Taksin, untuk menuju Asiatique dapat ditempuh melalui moda transportasi sungai yang berupa shuttle boat berupa perahu kayu besar dengan mesin. Chao Praya Shuttle Boat [caption id="attachment_197453" align="alignleft" width="300" caption="Shuttle Boat"][/caption] Shuttle boat ini akan menyusuri Sungai Chao praya dan tidak dipungut biaya alias gratis. Sekilas bentuk Chao Praya mirip dengan the bund di Shanghai yang merupakan Sungai besar dan dapat di lintasi kapal-kapal besar. Ada sedikit perbedaan antara Chao Praya dengan The Bund, di Shanghai sekeliling Sungai Yang Tze berdiri kokoh gedung-gedung tinggi dan memiliki cahaya penerangan yang gemerlap. Di Chao Praya ini, di pinggiran sungai memang terdapat bangunan-bangunan tinggi tetapi cahaya penerangan lebih temaram. Hanya dibutuhkan sekitar 5 menit untuk mencapai Asiatique dengan menggunakan shuttle boat tersebut. Asiatique, Riverfront Market [caption id="attachment_197451" align="alignleft" width="300" caption="Pasar Malam Asiatique"]