Mohon tunggu...
Dhanang Suwidagdho
Dhanang Suwidagdho Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Tidar

Kita mungkin hanya akan melewati sebuah jalan satu kali seumur hidup. Jadi lakukanlah yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Universitas Masa Depan

12 September 2022   21:49 Diperbarui: 12 September 2022   21:53 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh Dhanang Suwidagdho

Tugas Latsar Kemendikbud-Ristek yang diselenggarkan oleh Kemenhub 2022.

Widyaiswara : Dr. Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, M.Sc

Pandemi Covid-19 telah menunjukkan sebuah fakta yang menarik dalam dunia pendidikan. Bahwa pendidikan yang selama ribuan tahun telah dibangun dan dikelola dengan format yang pakem, terdistrupsi dengan begitu cepat melalui segala perubahan yang serba online. 

Masyarakat dan para pelajar, mau tidak mau harus menjadi bagian dari perubahan besar tersebut. Sebuah perubahan yang nantinya mungkin akan semakin mendekatkan kita dengan era revolusi industri 4.0 yang sebenarnya.

Pembelajaran secara daring? Siapa yang pernah membayangkan hal ini. Selama ini kita hanya mengenal pendidikan melalui bangku sekolah, lengkap dengan guru, meja, kursi, papan tulis, atau proyektor. 

Dengan posisi duduk yang sudah diatur sedemikian rupa dan praktis tidak ada perubahan signifikan dalam pendidikan selama berabad-abad. Pola yang kita gunakan sekarang, adalah pola yang dilakukan oleh kakek buyut kita dahulu kala, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Covid-19 telah membuat kita harus mengubah pola belajar tersebut menjadi pola pembelajaran berbasis Online. Memang guru tetap ada, namun praktis hampir sebagian besar terjadi perubahan. 

Tidak ada gedung sekolah, meja dan kursi yang berbeda serta papan tulis yang diganti dengan digital whiteboard. Tatap muka digantikan dengan platform pembelajaran daring seperti Google Meet dan Zoom, dan perubahan-perubahan drastis lainnya. 

Tidak dipungkiri ini perubahan yang tak mudah, telah banyak penelitian menunjukkan tingkat stres remaja meningkat selama pembelajaran online. Memang tidak mudah, dan memang selalu tidak nyaman diawal sampai lama-lama menjadi terbiasa.

Data mini survei yang dilakukan oleh para dosen dari Universitas Tidar, Polines, Polinela, dan Universitas Siliwangi terhadap 178 orang, menunjukkan 60.1% tidak keberatan dengan pola pembelajaran secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun