Psikologi klinis sebagai peminatan khusus dari ilmu psikologi di bidang klinis tentu tidak hanya berperang dalam pelaksanakan kegiatan medis saja. Namun, pada penerapannya psikologi klinis dapat diterapkan ke beberapa bidang sehingga dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental di berbagai bidang tersebut. Bidang tersebut diantaranya berupa bidang Pendidikan, Industri dan organisasi, Sosial dan Perkembangan. Selain itu tidak luput pula di bidang olahraga yang tidak lepas dari masalah klinis bagi atlit atau pelatih yang terlibat didalamnya. Kita belum bahas dibidang olahraga, kiga mulai dlu dari bidang Pendidikan.
Psikologi Pendidikan sendiri adalah wilayah terapan psikologi yang mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting Pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sosial. Dalam pelaksanaannya tersebut, psikolog klini dapat berperan dalam mengarahkan peningkatan kesejahteraan di lingkup pendidikan. Pada setting psikologi Pendidikan, psikologi klini dapat membantu dalam Menyusun dan mengembangkan kurikulum di dalam sekolah pada sekolah anak-anak berkebutuhan khusus maupun sekolah inklusi. Hal ini tentu dapat membantu pengajar, orang tua dan peserta didik untuk bisa menjalankan Pendidikan dengan lebih tepat dan tetap mengakomodir segala keterbatasan yang ada.
Peran dalam mengembangan kurikulum pada sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah sekolah regular yang mengkoordinasi dan mengintegrasi siswa regular dan sekolah penyandang disabilitas dalam program yang sama. Bentuk pengembangan dan modifikasi kurikulum tersebut dapat dilakukan terhadap :
- Alokasi waktu
- Isi materi
- Proses belajar mengajar
- Sarana prasarana
- Lingkungan belajar
- Pengelolaan kelas
Ketika hal ini dapat di akomodasi dengan tepat diharapkan siswa regular dan penyandang disabilitas diakomodasi dalam satu lingkup Pendidikan yang sama dengan hasil yang tetap mengutamakan perkembangan dan kesehatan mental anak.
Psikologi Industri dan Organisasi.
Merupakan bidang psikologi yang melakukan pembelajaran secara ilmiah dan praktik profesional yang menerapkan konsep dan prinsip psikologi dalam dunia kerja (Muchinsky, 2003). Dimana dalam bidang industry dan organisasi ini bidang kajiannya berupa :
- Seleksi dan penempatan
- Pelatihan dan pengembangan
- Penilaian kinerja
- Pengembangan organisasi
- Kualitas kehidupan kerja
- Ergonomi
Dari bidang kajian tersebut dimanakan peran psikologi klinis? Pada setting industry dan organisasi, psikologi klinis dapat membantu menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan stress kerja (work stress). Dimana hal ini tentu menjadi permasalahan dan akan mempengaruhi kualitas dan performa individu dalam menjalani hidup dan pekerjaannya.
Apakah stress kerja itu? Menurut National Institute of Occupational Safety and Health, stress didefinisikan sebagai respon fisik dan emosional yang bisa berbahaya. Ada 3 kelompok utama yang bisa menyebabkan timbulnya stress dalam pekerjaan, yaitu :
- Faktor intrinsic dalam perusahaan. hal ini berupa tuntutan fisik seperti bising, paparan, getaran dan juga kebersihan, yang kedua adalah tuntutan tugas yang berupa shift kerja, beban kerja berlebih ataukan sedikit yang biasa kita sebut workload
- Peran Individu dalam organisasi. Dimana dalam bekerja tentu memiliki fungsi yang melekat pada individu. Ketika peran ini menjadi akar permasalahan biasanya berupa konflik peran (memiliki beberapa peran yang saling berpengaruh), ketidak jelasan peran (ini bekerja namun tidak jelas dalam menjalankan peran yang dimiliki), kemudian peran dalam pengembangan karier yang terkadang orang akan membandingkan diri ataupun usahanya ketika ia tidak bisa mendapatkan karir yang maksimal dan meningkatkan stress.
- Faktor dari kesiapan individu itu sendiri.
Pada saat seseorang mengalami stress keras, akan timbul empat reaksi umum terhadap stress, yaitu reaksi psikologis, reaksi fisiologis, reaksi kognitif dan raksi perilaku. Coba kita lihat contohnya satu persatu.
Reaksi Psikologis :
- Kecemasan, ketegangan, bingung dan mudah tersinggung
- Perasaasn frustrasi, rasa mudah marah, dan dendam (kebencian)
- Sensitive dan hyperactivity
- Memecam perasaan, penarikan diri dan depresi
- Kemunikasi tidak efektif
- Perasaan terkucil dan terasing
- Kebosanan dan ketidakpuasan kerja
- Kelelahan mental
- Menurunnya rasa percaya diri
Reaksi Fisiologis :
- Meningkatnya denyut jantung, tekanan darah dan kecenderungan mengalami penyakit kadiovaskular
- Meningkatknya skresi dari hormone stress
- Gangguan gastrointestinal (gangguan lambung)
- Meningkatnya frekuensi dari luka fisik dan kecelakaan
- Kelelahan fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis
- Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada
- Gangguan pada kulit
- Sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah ketegangan otot
- Gangguan tidur
- Rusaknya fungsi imun tubuh, termasuk resiko tinggi kemungkinan terkena kangker