Mohon tunggu...
Dhamas Surya Sundaru
Dhamas Surya Sundaru Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang yang hanya ingin melihat dari sisi yang berbeda. Seorang yang jauh dari jurnalis tapi berkeinginan menjadi penulis. nampang di surat kabar saja tak pernah, apalagi di majalah2 TOP.. semoga dengan nge-blog semua dapat tersampaikan. mohon bimbingannya....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lagi, Vocalis Band Membuat Catatan Buruk

8 April 2010   04:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:55 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_113514" align="alignleft" width="300" caption="dimana vokalisnya? "][/caption] Carut marutnya perpolitikan di Indonesia memang menjadi santapan hangat media. Saking asyiknya memberitakan, sampai-sampai proporsi pemberitaannya tidak berimbang. Yach... tak apalah, kita tunggu saja episode berikutnya. Dari pada pusing memikirkan politik, ga ada salahnya kita merefresh sedikit pikiran kita dengan hobi kita masing-masing. Anda yang berbaju hitam saat membaca artikel ini, hobi anda adalah lari pagi. Silahkan lakukan minimal 2X seminggu biar stamina anda terjaga. Atau anda yang berkaos merah, hobi anda adalah bermain futsal. lakukan hobi anda dengan benar, siapa tau negara kita suatu saat nanti membutuhkan tenaga anda untuk timnas Futsal. Daripada nanti kita mendengar lagi, bagaimana jika pemain futsal di outsourcingkan? ga lucu kali.... atau anda yang berkemeja hijau, hobi anda adalah menyanyi. ya..anda harus menonton Infotainment hari ini. lho..kenapa? disaat yang lain mendapat saran melakukan aktivitas yang sama terhadap hobinya, kenapa justru saya disarankan menonton infotainment??? kenapa tidak disuruh karaoke atau nge-band saja? hahahahahaha..... saya hendak berbicara dari hati ke hati dengan anda yang memiliki salah satu hobi sama dengan saya. mari..... lagi dan lagi, Infotainment kita hari ini dipenuhi tentang cinta segitiga. hm..atau saya tidak tau anda menyebutnya apa. Desas-desus ayah dari anak Sheila Marcia kembali menggoyang dunia selebritis. Tak tanggung-tanggung, Prediksi dari temen sejalan dengan gosip yang beredar saat ini. Anji Drive, seorang musisi indonesia yang kebetulan (lagi-lagi) seorang vokalis. dulu kita pernah mendengar seorang vokalis band yang menikah usia muda karena harus mempertanggungjawabkan benih cinta yang telah berubah jadi janin. Atau seorang vokalis band yang oleh istrinya di laporkan karena kasus KDRT. Atau seorang Vocalis band yang harus mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan tindakannya bermain-main dengan narkotika. seorang vokalis yang di somasi istri orang karena dituduh merebut cinta. aduh.banyak kali catatan buruknya. tapi saya yakin, lebih banyak catatan baiknya. silahkan anda temukan sendiri saja.semua kejadian diatas, membuat saya miris. kenapa? karena saya takut. Takut rakyat Indonesia akan mengecap semua vokalis seperti itu. semua anak band seperti itu. padahal, profesi vokalis bukanlah semata-mata hanya melekat pada vokalis band ternama/peyanyi yang sudah malang melintang di label nasional. menurut anda, mereka yang memiliki hobi nge-band dan posisi sebagai penyanyi, tidakkah pantas disebut vokalis juga? Setidaknya sebutan itu untuk kalangan di lingkungannya saja. Saya benar takut dengan kebiasaan "sebagian" masyarakat kita yang memiliki hobi men-generalisasi permasalahan tanpa memandang kontekstual dalam permalahan itu. Saya saja kaget, ketika politikus dari partai santun mengomentari tentang pegawai pajak dengan seenaknya sendiri. "jangan berprasangka baik dengan pegawai pajak", atau anggota dewan yang katanya terhormat yang melontarkan pernyataan konyolnya.Padahal politikus dari partai santun, hm........terhormat pula. ketakutan itu memang beralasan. Setidaknya, dalam mengisi hobi...saya sempat mencicipi jadi vokalis saat masih di kampus dulu. Apes sekali jika generalisasi kembali di kemukakan. Padahal masih banyak vokalis yang berperilaku santun, dan baik. bukankah setiap jiwa yang hidup pasti pernah memiliki sisi kelam. berikan kesempatan untuk menunjukkan kembali kemampuan terbaiknya. berikan kesempatan yang lain bicara. jangan di generalisasi. jika men-generalisasi kenapa tidak men-generalisasi secara umum. kita sama-sama bangsa indonesia. Apakah kita mau dikatakan lari dari tanggung jawab saat anak kita dilahirkan malahkita tidak tau keadaaanya karena masih menjalin hubungan dengan orang lain? semoga tidak ada lagi Generalisasi. saya sangat yakin, tidak akan separah kasus makelar pajak. kenapa? karena tidak ada upaya pembetukan opini publik. Yes.... berarti ini hanya ketakutan saya saja. *Tuhan memberikan kita satu lidah, tetapi tuhan menganugerahkan kita 2 telinga. Agar supaya kita dua kali lebih banyak mendengar daripada berbicara" (La Rouchefoucauld, diubah seperlunya)

curhat disiang bolong kaya gini enak juga. mumpung hak berbicara belum di outsourcingkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun