Mohon tunggu...
Dhamas Surya Sundaru
Dhamas Surya Sundaru Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang yang hanya ingin melihat dari sisi yang berbeda. Seorang yang jauh dari jurnalis tapi berkeinginan menjadi penulis. nampang di surat kabar saja tak pernah, apalagi di majalah2 TOP.. semoga dengan nge-blog semua dapat tersampaikan. mohon bimbingannya....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

LPI Berdampak Baik, tapi Kenapa Belum Juga Direstui?

27 Januari 2011   02:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liga Primer Indonesia, disadari atau tidak sudah memberikan warna tersendiri untuk Dunia Persepakbolaan tanah air. Pro dan Kontra itu wajar dan sah-sah saja. Semua memiliki Cara pandang masing-masing. Ada yang memandang dari sudut legitimasi hukum, ada yang memandang dari sudut kualitas, ada juga yang memandang dari sudut demi revolusi sepakbola tanah air. Bagi saya, LPI memberikan sentuhan nyata dan berhasil membuat pertanyaan besar buat penikmat bola di Indonesia. Seperti kita ketahui, satu dari 10 hasil kongres PSSI di bali adalah pengembalian 99% saham PT liga untuk Klub peserta ISL (liga di bawah naungan PSSI). Berita bisa anda cek disini. Waw..Kenapa baru sekarang? bukankah ISL sudah berjalan 2-3 tahun? tanya Kenapa? yang kedua, baru-baru ini ISL menjawab Kritik semua lapisan masyarakat Indonesia dengan menjanjikan akan memakai jasa wasit asing di ISL paruh kedua musim ini. Seperti di kutip disini. Dagelan macam apalagi... Permasalahan wasit bukan lah kasus baru di ISL.Musim-musim sebelumnya juga banyak kasus serupa, dimana wasit menajdi salah astu faktor pemicu kerusuhan di dalam maupun di luar lapangan. Melihat Fenomena ini, saya berterima kasih kepada LPI, kini dengan hadirnya LPI PSSI seperti emmpunyai saingan. dan sedikit memberikan janji-janji. tapi, bukan inilah harapan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia. Sepak bola Indonesia perlu dan harus di reformasi, dimulai dari sekarang. Demi kemajuan sepak bola tanah air.

KASUS IRFAN kasus pencoretan Irfan bachdim dari skuad Pra Olimpiade dan sea games mendapat simpati publik. Banyak dari masyarakat Indonesia bertanya-tanya.. ada gerangan apakah Opa Riedl? Dan jawaban dari opa riedl adalah sebagai berikut. Goal.com: Banyak yang masih menanyakan tentang Irfan Bachdim yang batal seleksi U-23. Terdapat dua argumentasi. Pertama, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menilai ada Program Indonesia Emas (PRIMA) yang dirancang sebagai Peraturan Presiden untuk Olimpiade dan SEA Games. Di dalamnya terdapat izin, seorang pemain dapat dipanggil melalui federasi yang menaunginya atau penunjukan langsung oleh pelatih. Selain itu, kabarnya Philip dan James Younghusband akan tetap dipakai timnas Filipina meskipun pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI) nanti. Mereka akan membela Jakarta FC 1928 mulai Maret mendatang. Bagaimana menurut Anda? Riedl: Saya terikat kontrak di bawah PSSI. Secara pribadi, saya tidak ada masalah dengan LPI atau Irfan Bachdim, tapi yang memberikan saya pekerjaan adalah PSSI, dan kalau mereka mengatakan saya harus memilih pemain dari liga yang direstui mereka, saya tidak punya suara. Saya bisa leluasa di dalam lapangan, dan hal-hal yang terjadi di luar kadang sulit dikontrol. Saya harus mematuhi peraturan ini karena saya di bawah PSSI, meskipun saya ingin mendatangkan Irfan dan Kim [Jeffrey Kurniawan] ke dalam skuad U-23. Kita juga jangan menilai Irfan adalah satu-satunya pilihan. Anda perhatikan pada Piala AFF? Dia bermain baik dalam dua pertandingan awal, tapi untuk pertandingan penting melawan Thailand dan Filipina, performanya justru drop. (goal.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun