[caption id="attachment_83244" align="aligncenter" width="480" caption="EUFORIA TIMNAS INDONESIA (sumber: www.misst3ri.blogspot.com)"][/caption] Euforia Piala AFF 2010 semoga masih terasa di benak masyaakat sepak bola Indonesia. Yang dulunya tidak suka sepak bola, jadi sangat mencintai sepak bola. Kalau dahulu, saya mengenal Bung M. Kusnaeni, Bung towel sebagai komentator sepak bola, sekarang saya terkaget-kaget dengan munculnya komentator dadakan yang mengisi kolom berita di tanah air. Mulai dari artis yang biasa bikin sensasi, sampai artis yang namanya meroket karena duet bareng dengan penyanyi top. Seolah-olah mereka mengetahui sepak terjang pemain sepak bola, ya meskipun begitu, saya tetap menganggapnya sebagai komentator karena saking cintanya kepada tanah air ini. terutama ekpada laskar garuda. Belum lagi, Media-media di tanah air yang mengulas habis timnas Piala AFF sampai benar-benar terlumat tanpa sedikitpun tersisa. Terutama Muka-muka baru timnas yang memiliki paras ganteng dengan sedikit view blasteran khas eropa. Permainan Irfan dan Gonzales yang cemerlang di timnas, memang membuatnya pantas untuk di beritakan. Akan tetapi, lebih bijak kalo di kupas habis di acara olahraga atau yang biasanya meliput acara olahraga. Sehingga Right man in the right place bisa terjadi. Fenomena tersebut membuat saya tertarik untuk menulis kembali disini. Ya..setidaknya saya cuma ingin bertukar pikiran atau berdiskusi ringan dengan apra pembaca semua yang budiman. Saya jelas hanyalah sosok pengamat bola amatir yang sangat mencintai timnas Indonesia, sebagaimana saya mencintai diri in (agak melebay deh ini....maaf maaf). Fenomena ini akan saya kaitkan dengan amsa depan Irfan bachdim. Ada apa gerangan? [caption id="attachment_83246" align="alignleft" width="400" caption="irfan.... Kami mendukungmu...."]
[/caption] Irfan bachdim terikat kontrak dengan Persema malang di ajang
ISL. ISL sendiri di bawah naungan BLI. Loh... terus masalahnya dimana? Masalahnya adalah Persema Malang mengundurkan diri dari ISL dan bergabung dengan
LPI, sebuah Liga gagasan Arifin Parinegoro yang di haramkan oleh
PSSI. Bahkan PSSI siap memberikan Skorsing untuk perangkat pertandingan yang memimpin LPI, Klub yang mengikuti LPI beserta klub-klubnya. Padahal, Irfan bachdim dan Kim Jeffrey (naturalisasi terbaru, Usia 20 tahun) terikat dengan Persema. Irfan mungkin dilema, Dirinya bisa sukses seperti ini tidak elpas dari campur tangan Tuhan dan juga pelatih Persema malang, Coach Timo. kalau saya jadi irfan, saya juga akan menghadapi dilema yang besar. Bingung, antara balas budi, bermain karena profesionalisme dan keinginan untuk membela
Timnas. Sedikit gambaran saja, Pemain yang berhak memakai seragam Timnas tidak hanya mereka yang bermain di ISL. Bukan Pula yang bermain di divisi Utama. C. Gedy tergabung dengan timnas U-23 (beberapa tahun yang lalu) awalnya juga tidak memiliki klub Profesional. Gedy hanya bermain untuk klub amatir PS AU. SEmentara, Boaz Solossa yang cemerlang di ajang piala Tiger, dulu belumlah ber klub. Dirinya hanya memiliki pengalaman dan kecemerlangan di PON. lalu, jika memang Kim dan Irfan bermain LPI... Apakah mereka tidak boleh bermain untuk Timnas? Andai saja media masih secara gencar memberitakannya, mungkin cerita akan sedikit berbeda. Mungkin Fenomena Irfan bahkan bisa mengesahkan LPI, jika mampu. Akan tetapi, kenyataannya..tidak ada media yang secara berlebihan memberitakannya. Padahal, jika memberitakan sekarang hal ini tidak merusak konsentrasi pemain. Kan AFF sudah berakhir..bukan begitu? Cemerlangnya Irfan.. layak untuk diberitakan. Begitu menurut hemat saya, tapi beritakan setelah event selesai. Memang sekarang tersebar issue bahwasanya Irfan dan Kim segera di tampung oleh Tim ISL. Saya berharap, Jika benar mereka di tampung tim
ISl..itu adalah kemauan pribadinya. Bukan karena terbenturnya regulasi bermain untuk Timnas. Dan semoga...Mereka bisa mengambil hikmah di balik ini semua. Kalau Irfan membacanya (ya..semoga ada yang mau men-translate-kan saat ia membacanya) Irfan dan kim (juga) bisa mengambil keputusan terbaik untuk dirinya. Kembalilah ke eropa,...tanpa harus menanggalkan paspor garuda mu anak muda! Bermain di Luar Negeri bisa membuatmu semakin mematangkan visimu. Salam
Olahraga....
juga saya post di blog pribadi saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Olahraga Selengkapnya