Pertama-tama saya mengucapkan selamat hari anti Korupsi sedunia.... Ya..Ucapan itu kiranya saya ucapkan pada kompasianers semua yang tetap mengangga korupsi sebagai musuh utama. Saya tegaskan disini... saya jelas mendukung aksi pemberantasan korupsi di muka bumi ini terutama di negri tercinta ini. Dan sangat bangga, karena hari ini bangsa ini memiliki momentum yang tepat untuk kembali menata kembali menuju ke arah yang lebih baik.
sebuah optimisme itu muncul karena sejak kemarin para aktivis teras berjanji aksi ini akan berjalan damai. Belum lagi.. Brebagai seruan dari tokoh nasional sangat membuat saya tergerak hatinya seraya ga sabar ingin melihat aksi di hari ini. Seruan bahwa tidak boleh merusak fasilitas umum serta menghambat mobilitas adalah seruan mulia. Bila hal itu dapat dilaksanakan, bukan tidak mungkin inilah DEMO terbaik di bumi ni. Dengan semangat, niat suci dan aksi yang cerdas. Tapi bagaimana kenyataannya?
ini hanyalah masalah pengalaman pribadi, tentang apa yang saya rasakan dan apa yang orang disekitar saya rasakan. Saya bukannya tidak suka dengan aksi seperti itu, tapi tidak seharusnya saja ketika para pemuda mengatas namakan "MAHASISWA" menggelar aksi yang sangat jauh dari koridor kemahasiswaan. Sebut saja.... Berapa banyak Fasilitas Umum yang di RUSAK dengan sengaja hari ini?
ya... memang bagi anda, tidak penting membicarakan fasilitas umum ini. Bagi say, saat ini lingkungan harus tetap menjadi prioritas selain ekonomi. bagaimana tidak, ketika lahan hijau malah di rusak. selain itu, bagaiman dengan fasilitas umum berbentuk bangunan fisik yang dirusak itu? nasib kelangsungan hidupnya bagaiman? Ujung-ujungnya juga dibangun kembali. DI bangun pake apa? jelas.. Pake uang rakyat yang telah di kumpulkan lewat berbagai sumber penerimaan negara. Sebuah kejadian yang sangat IRONI bila ketika oknum yang merusak itu mengatasnamkan rakyat dan anti korupsi, Terlebih saat merusaknya pun tidak memiliki rasa bersalah sama sekali. Disadari atau tidak, perekonomian mikro hari ini bila anda jeli..sangat mengalami penurunan. Dimana orang malas untuk keluar. JAlan-jalan dipenuhi aksi yang menjurus ke hal-hal anarkis sehingga transaksi ekonomi susah dilakukan. Apakah hanya itu saja, efek dari pemblokiran jalan di berbagai wilayah negeri ini mengakibatkan macet total [lebih panjang] beberapa kilometer. Ga usah di blokir jalannya saja sudah macet, bagaiman dengan pemblokiran sepihak [tanpa ada koordinasi dengan pihak berwenang]? pasti lah.. menambah pusing saja rakyat. Apabila kakak peremuan anda sedang hamil dan ingin melahirkan, dan jalan terblokir..macet total[untuk berputar pun sangat jauh] bagaiman perasaan anda? sebuah tindakan mengatasnamakan rakyat yang ahrus kembali di revisi. AKsi demo haruslah tepat sasaran. Demo yang rapi, mencari simpati masyarakat dan demo dengan cara yang CERDAS. Alasan memeperjuangkan rakyat harus tetap di junjung tinggi, ketika saya mengkonfirmasikan pada pihak yang di perjuangkan (rakyat, RED) bahkan rakyat malah takut dengan aksi demo yang dilakukan oleh oknum mahasiswa itu?
menurut sumber terpercaya di JAKARTA, hari ini temen saya tidak bisa ke Gambir dan harus berputar akhirnya menjemput ayahnya di senen. Di bundaran HI ada Oknum mahasiswa yang melakukan aksi memalukan. Katanya demo memperjuangkan rakyat, tapi malah menginjak-injak BUs serta berfoto-foto ria dengan BB nya. Sungguh hal yang menggelikam..mau demo apa mau foto-foto to mas?
Belum lagi, pembakaran foto tokoh nasional (saya sebut saja Ibu SRI MULYANI dan bapak BOEDIONO) saya rasa sangat tidak beretika dan berpendidikan. Bagaimana seorang mahasiswa yang dididik untuk menjadi penerus bangsa ini hanya mencari kesalahan tanpa mencarikan solusi yang tepat.belum lagi, SAYA PERCAYA INTEGRITAS SRI MULYANI INDRAWATI. kalaupun ada kesalahan dalam pengambilan kebijakan, (katakan lah kemungkinan terburuk seperti itu) saya masih belum yakin kecuali memang ada bukti kuat. Ibu cerdas itu rela tidak menunggu ibundany yang sedang sakit keras hanya untuk menunggui RUPIAH yang sat itu bergerak di angka 12.000. totalitasnya adalah semangat perbaikan birokrasi Departemen Keuangan yang saat ini mungkin jadi departemen percontohan terbaik kinerjanya.
bagi yang membakar FOTO/POSTER tokoh nasional, sesegeralah bertaubat. Bagi yang muslim, sesegeralah mebaca istighfar sebanyak-banyaknya. bagi yang beragama non-muslim silakan disesuaikan sesuai ajaran agama anda. Saya ga bisa membayangkan, jika foto saya di bakar seperti itu. Mungkin hati saya sudah rontok. dan bila saya secerdas Ibu sri, saya mungkin akan mundur dan tidak cawe-cawe dengan negeri ini. saya pertanggungjawabkan kalo saya ga salah dan saya akan keluar negeri setelah semua beres. dan Mungkin Indonesia baru merasakan... Putri terbaiknya telah berpaling hati. Tapi tidak, Ibu Sri seorang yang memiliki TOTALITAS dan LOYALITAS sama tingginya. Serta memiliki cara berfikir secepat cara bicaranya.
Apakah yang ikut aksi hari ini mengetahui letak permasalahannya? apakah yang demo hari ini yakin telah bersih [dari tubuhnya] dari KORUPSI? sebaiknya Pembersihan INDONESIA dari korupsi dimuali dari diri sendiri, dan ditularkan pada orang lain serta lungkungan. jangan cuma melihat kebrukan orang lain, terlebih lagi..jangan berharap pada keajaiban. If you want see a miracle, be the miracle. Jika kamu ingin melihat keajaiban, maka jadilah keajaiban itu. Jangan berharap porang lain menajdi pahlwan, tapi jadilah pahlawan dengan cara yang benar. Seribu langkah itu dimulai dari satu langkah awal kecil. langakah pasti menuju Indonesia lebih baik.
sekian,
[tulisan ini tidak bermaksud apa-apa. ini murni testimoni dari saya untuk hari ini. semoga ke depannya aksi damai selalu ada dalam aksi2 demo selanjutnya]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H