Pengalaman, banyak orang harus mendapatkan pengalaman dengan cara "membeli", tapi sah-sah saja tidak ada salahnya. Kami melaksanakan KKN dengan resiko lain yang ada di depan mata, seperti pekerjaan kami, UAS yang masih belum selesai dan sebagainya. Namun bagaimana nantinya KKN kami akan berjalan? KKN kami sedang berjalan dan belum selesai, semua kemungkinan kami buat dan evaluasi. Kami sebagai pribadi dan tim mengerahkan pemikiran, tenaga, emosi dan waktu, sebuah pemberian dari kami yang tidak ternilai.
Perjalanan, kami menyebutnya demikian, sebab ini hanya detail kecil dari sebuah rangkaian hidup yang berjalan. Bukankah hidup tidak lepas dari yang namanya perjalanan? Hal yang akan menjadi bekal kami untuk mengenang nantinya. Mungkin ada beberapa kemungkinan bahwa suatu saat nanti kami akan melupakannya, teman, tempat dan kejadian, tapi ketika kata KKN pada suatu hari nanti  diucapkan, maka bagian itu akan datang dengan sendirinya, bagian di mana kami pernah ada di sana, melakukan itu, bersama-sama.
Masa, ada masanya zaman bukan milik kami lagi, namun kebersamaannya akan tetap. Kami sebagai lakon waktu di zaman yang serba cepat ini akan menguap seperti embun pagi dan padat seperti kemacetan kota. Kami hanyalah kumpulan mahasiswa di sudut gedung tinggi menjulang yang menikmati somay serta kopi hangat pedagang.
#Dhalihm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H