Mohon tunggu...
Dhaifani RizkiaAzzahra
Dhaifani RizkiaAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa Indonesia, UPI 2018

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transkripsi Naskah Warisan Masa Lalu

26 Desember 2021   23:13 Diperbarui: 26 Desember 2021   23:21 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman dan teknologi menyebabkan informasi yang ada pada masa lampau hampir terlupakan. Teknologi seperti gadget, laptop, dan lainnya memang memudahkan manusia untuk mencari segala sesuatu lewat internet, namun untuk menggali informasi dari masa lampau termasuk sulit dilakukan. Alasannya karena pada masa tersebut, masyarakat menulis tangan seluruh informasi menggunakan kulit, rotan, kayu, dan lain-lain. Wujud konkret dari hasil karya tulis tangan disebut naskah yang berisi gagasan, ide, pengalaman, dan perasaan para penulis masa lampau yang memiliki nilai tinggi, sedangkan (T. Permadi, 2021).

Di Indonesia sendiri meskipun sudah banyak ditemukan peninggalan naskah-naskah kuno, tetapi tidak semua masyarakat dapat mengaksesnya. Hanya kalangan tertentu yang menyimpan naskahnya, biasanya karena warisan dari leluhur yang kemudian disimpan di perpustakaan khusus menyimpan naskah kuno. Tidak jarang naskah tersebut ditemukan dalam kondisi tidak lengkap, bahkan rusak. Hal ini dikarenakan ada masyarakat yang tidak paham bagaimana cara perawatan naskah dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan naskahnya adalah melakukan transkripsi dan ditulis ulang. Selain alasan rusak, upaya ini juga meminimalisir terjadinya sesuatu yang dapat membahayakan naskah.

Umunya, sebuah teks lahir karena memiliki tujuan tertentu, seperti ingin memiliki naskah, teks asli sudah rusak, tujuan magis, naskah dianggap penting, dan kekhawatiran terjadi sesuatu pada teks (T. Permadi, 2006). Cara penyalinan atau transkripsi teks juga memiliki prosedur yang perlu dilakukan secara hati-hati dan teliti. Jika penyalinan tidak dilakukan secara hati-hati dapat menyebabkan (1) beberapa huruf hilang (haplografi); (2) penyalinan maju dari perkataan ke perkataan yang sama (saut de meme an meme); (3) pergeseran, tertukar, terbalik; (4) rusak bacaan (korupsi); dan (5) satu bagian kata, kalimat terlampaui atau ditulis dua kali (ditografi). Selain itu, kesengajaan dari penyalin teks dari masa penerimaan teks naskah berikutnya pun bisa menyebabkan perubahan varian dan versi teks naskah.

Ilmu yang membahas tentang proses terjadinya teks, penurunan, penafsiran, dan pemahamannya disebut tekstologi. Menurut Lichacev dalam Nasrullah dan Kosasih (2019). terdapat sepuluh prinsip dalam meneliti kajian tekstologi karya, dua poin yang dapat digarisbawahi yaitu pekerjaan seorang penyalin  dan kegiatan skriptoria-skriptoria tertentu harus diteliti secara menyeluruh, dan rekonstruksi teks tidak dapat menggantikan teks yang diturunkan dalam naskah. Rekonstruksi teks yang dilakukan oleh penyalin teks dinamakan transkripsi (alih ejaan). Transkripsi adalah pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan lain yang disempurnakan, sedangkan transliterasi (alih aksara) adalah penggantian jenis tulisan dari huruf ke huruf.

Fungsi dari dilakukannya transkripsi dan transliterasi pada naskah kuno adalah salah satu cara supaya informasi dari masa lampau akan sampai pada generasi-generasi berikutnya. Penyalinan dan penulisan teks di naskah kuno harus dipertahankan supaya kelestariannya tetap terjaga dan tidak hilang begitu saja, meskipun sudah tersedia dalam bentuk digital. Ilmu yang digunakan untuk mempelajari tulisan-tulisan pada naskah kuno adalah paleografi.

Secara umum, paleografi mempelajari ragam dan variasi bentuk aksara, ragam, dan variasi penanda aksara, ragam dan variasi penyaksi aksara, kualitas garis atau goresan, hubungan antara alat tulis dan berkas tulisan yang dihasilkan, serta semangat zaman pada masa lampau sebagai suatu bentuk aksara atau tulisan hidup dan berkembang. Tujuan dari paleografi adalah menjabarkan tulisan dari naskah kuno, juga menempatkan berbagai peninggalan tertulis dalam perkembangan tulisannya pada waktu dan tempat terjadinya tulisan tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah interpungsi, panjang dan jarak baris, bahan naskah, ukuran, tinta, dan sebagainya.

Seluruh rangkaian transkripsi dan transliterasi naskah kuno adalah mudah dimengerti dari generasi ke generasi. Informasi penting dari masa lampau tersebut akan terus dipertahankan oleh kalangan-kalangan tertentu yang mempelajari ilmu tekstologi, supaya masyarakat awam dapat mengerti dan memahami isi dari informasi pada naskah kuno tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun