Mohon tunggu...
Muhammad DhafaPrasetyo
Muhammad DhafaPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hai, Perkenalkan nama saya Muhammad Dhafa Prasetyo Aji, saya merupakan seorang penulis artikel di IDN TIMES dan juga seorang blogger di wordpress. Saya disini membagi informasi yang saya peroleh dari sumber terpercaya dengan style saya sendiri. Contact : dhafaprasetyo808@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Teknologi Kajian Keandalan Gedung Bertingkat terhadap Ancaman Gempa Bumi

16 Maret 2023   14:55 Diperbarui: 16 Maret 2023   15:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia secara geografis terletak di area cincin berapi yang membentang sepanjang lempeng pasifik yang merupakan lempeng tektonik paling aktif di dunia. Hal ini berarti potensi gempa yang terjadi kemungkinannya cukup tinggi, hal ini juga diperkuat dengan potensi ancaman yang akan dikorelasikan dengan nilai intensitas yang cukup tinggi.

Namun dari berbagai hal-hal yang memungkinkan untuk terjadinya gempa dalam skala atau intensitas tinggi, ternyata metode khusus yang dapat diterapkan untuk meminimalisir terjadinya gempa di Indonesia. Adapun metode yang dapat diterapkan adalah metode VISUS (Visual Inspection for Defining the Safety Upgrading Strategies), metode ini diartikan sebagai inspeksi visual untuk mendefinisikan strategi peningkatan keamanan. VISUS  bertujuan untuk menilai skenario seismik kemudian dikembangkan menjadi pendekatan holistik dan multi-bahaya yang mempertimbangkan 5 hal yaitu :

  1. Kondisi lokasi
  2. Kinerja struktural
  3. Kekritisan struktural lokal
  4. Komponen non struktural
  5. Aspek fungsional

Umumnya jenis tanah di Indonesia merupakan jenis tanah lunak, hal ini diperkuat dengan adanya gedung bertingkat yang kebanyakan hanya kuat menahan PGA sekitar 0,216-0,240 g ( ''g" merupakan satuan percepatan gravitasi). Pada tahun 2015 dan 2016 PTRRB - BPPT juga telah melakukan kajian terhadap kerentanan beberapa gedung khususnya di ibukota Jakarta, hasilnya terdapat 337 gedung bertingkat yang rentan terhadap ancaman gempa. Parameter yang digunakan untuk melakukan kajian terhadap gedung-gedung tersebut ada 4 macam, yaitu tahun pembuatan, bentuk, jumlah lantai dan fungsi gedung. Letak geografis dari 337 gedung tersebut telah di overlay pada peta khusus untuk memudahkan kajian. Hasil dari kajian tersebut digunakan sebagai dasar untuk menentukan tingkat kerentanan gedung yang dipilih. 

Adapun hasil dari kajian tersebut dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 

  1. Kesiapan 16 gedung bertingkat di Jakarta menunjukkan hasil yang baik, 9 : 16 (57%) gedung memiliki kapasitas tinggi 6 (37%) memiliki kapasitas sedang dan hanya 1 (6%) yang memiliki kapasitas rendah.
  2. Parameter dan kriteria yang perlu diperhatikan agar suatu gedung memiliki tingkat kapasitas tinggi bisa dimulai dengan pengadaan tangga darurat, jalur evakuasi, pengamanan barang dan titik kumpul

Secara umum tingkat kesiapan gedung di Indonesia khususnya Jakarta sudah cukup baik, namun masih ada beberapa gedung bertingkat yang belum memenuhi persyaratan untuk meminimalisir bila terjadi bencana gempa bumi di masa mendatang. Maka dari itu di samping perbaikan struktur bangunan gedung, diperlukan juga pelatihan terhadap masyarakat itu sendiri. Hal ini diperlukan agar masyarakat memiliki bekal ilmu yang nantinya dapat digunakan apabila terjadi bencana gempa bumi dan apabila terjebak di gedung-gedung tinggi mereka dapat survive dengan bekal ilmu yang sudah dimiliki sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun