Mohon tunggu...
Muhammad DhafaPrasetyo
Muhammad DhafaPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hai, Perkenalkan nama saya Muhammad Dhafa Prasetyo Aji, saya merupakan seorang penulis artikel di IDN TIMES dan juga seorang blogger di wordpress. Saya disini membagi informasi yang saya peroleh dari sumber terpercaya dengan style saya sendiri. Contact : dhafaprasetyo808@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cobalah Untuk Zoom In Zoom Out Dunia Ini

10 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 10 Februari 2023   06:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu hal baru, ini karena hanya masalah waktu dan konsistensi dalam menjalankannya. Jadi hal pertama yang perlu dilakukan sekarang adalah mencoba untuk menghargai orang yang kita temui entah itu orang yang sudah kita kenal atau orang lain yang baru ketemu sekian menit yang lalu. Menghargai orang tidak melulu soal memerdekakan seseorang untuk melakukan tindakannya, namun di sisi lain kita juga harus membuat orang tersebut merasa dihargai oleh kita. Karena kebanyakan orang, menghargai orang lain hanya dilakukan agar orang tersebut tidak merasa direndahkan atau disepelekan oleh kita namun juga halnya kita seolah-olah membuat paradoks mengenai segala bentuk sistem hierarki yang dimiliki oleh orang tersebut dapat terwujud sesuai ekpektasinya. 

Kedua, yaitu dengan melihat apapun dari sudut pandang baru, hal tersebut belum kita lakukan sampai hari ini. Bukan karena kita adalah orang yang konservatif, namun di lain hal sudut pandang baru membuat kita seakan-akan memberi gap atau perbandingan dengan hal baru dengan hal lampau yang kita jalani selama ini. Dan juga open minded cukup populer di jaman sekarang dikarenakan para anak muda sekarang sudah mengerti apa itu toleransi dan tidak sedikit juga mereka turut ambil bagian dalam hal-hal yang dianggap indie oleh sebagian masyarakat. Dan jika kita tarik dalam perspektif orang awam, kehidupan membawa kita pada suatu jejak prasejarah yang membuat kita tahu bahwa manusia memiliki insting bertahan hidup yang luar biasa sedari dahulu kala, sehingga untuk bersikap defensif dan open mided itu hal yang wajar bagi setiap orang dan itu kembali pada diri masing-masing. 

Dan yang terakhir, yaitu berhenti berpura-pura menjadi orang lain, sepertinya ini tidak hanya permasalahan yang kita hadapi sendirian. Mungkin diluar sana juga banyak orang-orang dengan trust issue yang sama denganku dan bedanya mereka tidak sadar dengan apa yang mereka alami sekarang. Permasalahan ini kerap kali terjadi bagi orang-orang yang memiliki pola pikir hedonism, disisi lain juga terdapat ketakutan terhadap segala sesuatu yang mereka sendiri bahkan tidak bisa mendeskripsikan ketakutan yang mereka alami. Maka dari itu langkah yang tepat untuk berhenti berpura-pura menjadi orang lain adalah dengan membatasi segala hal ataupun informasi yang berhubungan dengan materialistis. Hal tersebut lah yang membuat kita ingin dikagumi oleh beberapa orang  sehingga mendapatkan respect yang kita harapkan, akan tetapi kita menganggap orang-orang tersebut memberikan kita respect karena apa yang kita pertontonkan dapat membuat mereka terpukau, tetapi disisi lain mereka bahkan mungkin tidak peduli akan hal tersebut dan kita hanya akan menjadi orang yang mengharapkan ekspektasi tanpa terealisasi. 

Jadi mari lakukan apa yang kita anggap baik dan bermanfaat, karena hidup hanya sementara yang kita sendiri tidak tahu kapan akan dipanggil oleh-Nya sehingga jangan melakukan apapun yang dapat mencelakai diri kita maupun orang lain agar hidup kita dapat menjadi anugerah bagi orang di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun