Tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu hal baru, ini karena hanya masalah waktu dan konsistensi dalam menjalankannya. Jadi hal pertama yang perlu dilakukan sekarang adalah mencoba untuk menghargai orang yang kita temui entah itu orang yang sudah kita kenal atau orang lain yang baru ketemu sekian menit yang lalu. Menghargai orang tidak melulu soal memerdekakan seseorang untuk melakukan tindakannya, namun di sisi lain kita juga harus membuat orang tersebut merasa dihargai oleh kita. Karena kebanyakan orang, menghargai orang lain hanya dilakukan agar orang tersebut tidak merasa direndahkan atau disepelekan oleh kita namun juga halnya kita seolah-olah membuat paradoks mengenai segala bentuk sistem hierarki yang dimiliki oleh orang tersebut dapat terwujud sesuai ekpektasinya.Â
Kedua, yaitu dengan melihat apapun dari sudut pandang baru, hal tersebut belum kita lakukan sampai hari ini. Bukan karena kita adalah orang yang konservatif, namun di lain hal sudut pandang baru membuat kita seakan-akan memberi gap atau perbandingan dengan hal baru dengan hal lampau yang kita jalani selama ini. Dan juga open minded cukup populer di jaman sekarang dikarenakan para anak muda sekarang sudah mengerti apa itu toleransi dan tidak sedikit juga mereka turut ambil bagian dalam hal-hal yang dianggap indie oleh sebagian masyarakat. Dan jika kita tarik dalam perspektif orang awam, kehidupan membawa kita pada suatu jejak prasejarah yang membuat kita tahu bahwa manusia memiliki insting bertahan hidup yang luar biasa sedari dahulu kala, sehingga untuk bersikap defensif dan open mided itu hal yang wajar bagi setiap orang dan itu kembali pada diri masing-masing.Â
Dan yang terakhir, yaitu berhenti berpura-pura menjadi orang lain, sepertinya ini tidak hanya permasalahan yang kita hadapi sendirian. Mungkin diluar sana juga banyak orang-orang dengan trust issue yang sama denganku dan bedanya mereka tidak sadar dengan apa yang mereka alami sekarang. Permasalahan ini kerap kali terjadi bagi orang-orang yang memiliki pola pikir hedonism, disisi lain juga terdapat ketakutan terhadap segala sesuatu yang mereka sendiri bahkan tidak bisa mendeskripsikan ketakutan yang mereka alami. Maka dari itu langkah yang tepat untuk berhenti berpura-pura menjadi orang lain adalah dengan membatasi segala hal ataupun informasi yang berhubungan dengan materialistis. Hal tersebut lah yang membuat kita ingin dikagumi oleh beberapa orang  sehingga mendapatkan respect yang kita harapkan, akan tetapi kita menganggap orang-orang tersebut memberikan kita respect karena apa yang kita pertontonkan dapat membuat mereka terpukau, tetapi disisi lain mereka bahkan mungkin tidak peduli akan hal tersebut dan kita hanya akan menjadi orang yang mengharapkan ekspektasi tanpa terealisasi.Â
Jadi mari lakukan apa yang kita anggap baik dan bermanfaat, karena hidup hanya sementara yang kita sendiri tidak tahu kapan akan dipanggil oleh-Nya sehingga jangan melakukan apapun yang dapat mencelakai diri kita maupun orang lain agar hidup kita dapat menjadi anugerah bagi orang di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H