Mohon tunggu...
Ida rahayu
Ida rahayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenali Gejala Traumatik

6 Mei 2019   20:09 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:32 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillahirrohmanirrohim. Hai Sobat, jumpa lagi nih, berdiskusi lagi dengan saya.


Nah disini saya akan mulai menulis lagi dengan tema "Traumatik".
Traumatik adalah jenis kerusakan jiwa yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa traumatik. Ketika trauma yang mengarah pada gangguan stres pasca trauma, kerusakan mungkin melibatkan perubahan fisik di dalam otak dan kimia otak, yang mengubah respon seseorang terhadap stress masa depan.


Gangguan stress lebih dikenal dengan PTSD (Post-Traumatic stress disorder) adalah gangguan kesehatan mental yang cukup serius, diakibatkan oleh sesuatu kejadian yang menyebabkan seorang trauma.


Meskipun pengalaman yang dialami seseorang tidak selalu seburuk apa yang mereka pikiran, namun kondisi trauma dapat menyebabkan ia merasa dalam bahaya, hanya dengan mengingat suatu hal yang pernah dialaminya tersebut.


Perubahan gaya hidup adalah salah satu cara untuk merubah pemikiran seseorang untuk mengurangi gejala seseorang yang mengalami PTSD. Berikut upaya yang dapat dilakukan:


* Kenali gejala PTSD
Pengalaman seperti bencana alam penganiayaan, kecelakaan atau terorisme dapat dengan mudah kembali teringat oleh penderita PTSD melalui mimpi buruk, ingatan sekilas, ataupun ingatan yang mengganggu pikiran. Orang yang mengalami PTSD sering kali tidak mengekspresikan emosi dari berbagai rutinitas dan lingkungan sosial, serta mengalami berbagai gejala  gangguan kognitif.


* Mendekatkan diri kembali ke lingkungan sosial
Menjauhkan diri dari orang terdekat dapat menyebabkan kita sering sendirian, dan cenderung mengingat kembali apa yang membuat trauma. Sebaliknya dengan bercerita ke seseorang dapat mengurangi tekanan pikiran dibanding menyimpan masalah yang dialami sendiri. Lingkungan keluarga dan teman adalah tempat terbaik untuk mendapat dukungan yang dibutuhkan.


* Memulai terapi
Terapi adalah salah satu cara mengatasi hal tersebut, baik terapi kejiwaan maupun konsumsi obat seperti anti-depresan dan obat tidur. Upaya tidak menghasilkan efek yang cepat, namun penting dilakukan untuk membantu menghadapi trauma dengan kondisi pikiran yang jernih.

Adapun cara yang tidak boleh dilakukan dalam mengatasi trauma:
* Menyalahgunakan obat dan alkohol
Dua hal ini mungkin membuat seseorang melupakan masalah dan meningkatkan  kepercayaan diri, meski hanya sementara, namun hal tersebut tidak akan membuat pikiran menjadi lebih jernih saat mengalami trauma.


* Tak mau mengakui trauma
Menganggap dirinya tidak ada masalah dan tidak memerlukan bantuan terapi. Menenangkan diri dengan cara menyendiri dan menghindari orang terdekat secara berlebihan bukanlah hal yang tepat, sama halnya dengan  menyembunyikan emosi dan menghindari terapi. Karena tidak menyelesaikan trauma yang dapat kembali sewaktu-waktu meskipun kita menganggap semua baik-baik saja.

Sumber:
* Brown, Asa Don (2009). Posttraumatic stress disorder in childhood. New York: America Academy of Experts in Traumatic stress.
* Herman, Judith Lewis (1992). Trauma and recovery. New York: BasicBooks. ISBN 0-465-08766-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun