Mohon tunggu...
Empuss Miaww
Empuss Miaww Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Free thinker

Biarkan sang Rembulan bercerita,,, ( http://empuss-miaww.blogspot.com/ )

Selanjutnya

Tutup

Puisi

sesuatu yang hilang di bawah meteor Perseid

14 Agustus 2011   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14 Agustus 2005, 02.00 am

“Tiiiitttt,,,, Tiiiitttt,,,,,, Tiiitttttt,,,” Hp Kayna berdering malam itu

“Ugh,,,”

“Kay,,, bangun kay,,, ayokeluar kamar”.

“Ada apa sih,,, bangunin tengah malam gini” sahut kay dengan mata terpejam,

“Ayo keluar, masa kamu lupa,,,? Lihat melalui teleskopmu, malam ini puncak hujan meteor, kay,,,”.

,,

Kayna beranjak bangun dari pembaringan nya, bergegas dia mengenakan jaket, penutup kepala dan kain syal yang melilit di lehernya, segelas kopi di seduh nya dari mesin kopi, kemudian dia beringsut keluar jendela memanjat atap rumahnya,

Di sana telah terpasang sebuah teleskop yang menghadap ke arah langit utara, suhu yang dingin menggigit tulang di tengah musim kemarau saat tengah malam menghadirkan tetesan – tetesan air yang berasal darisublimasi embun dinihari membasahi teleskop yang telah dipasangnya sejak sore hari tadi, dihapus nya tetesan – tetesan air yang hinggap di teleskop nya dengan sehelai kain.

Rumah kayna yang terletak di pinggiran kota telah membantuuntuk sedikit mengurangi polusi cahaya yang berasal dari lampu – lampu neon yang masih hidup di tengah kota, hal ini membuat pandangan ke angkasa menjadi sedikit lebih jelas tanpa ter kontaminasi polusi cahaya.

Di amatinya satu persatu rasi bintang yang terbentuk dari gugusan bintang – bintang yang menghiasi cakrawala di langit utara, malam itu bulan agustus, mendadak langit menjadi bercahaya oleh hujan meteor yang hadir di sana, menambah keindahan suasana malam yang syahdudengan ditemani orchestra suara – suara jangkrik yang bergembira hujan tidak turun.

“Kay, lihatkah engkau hujan meteor itu, kay,,,? Indah sekali” kata joe melalui handphone Kayna.

“iya joe,,, aku sedang mengamati hujan meteor itu di atap rumahku.” Kata kayna.

“kay, aku ingin sekali menemukan sebuah meteor baru, aku ingin memberikan nama meteor itu sesuai dengan nama mu”

“hahaha,,, jangan terlalu muluk bermimpi, joe, menemukan meteor baru itu sulit, terlebih bukan hanya kita saja yang memandang hujan meteor malam ini”

“Jangan menyerah, kay, itu sebagai bukti aku sangat menyayangimu, aku ingin ada suatu momen indah yang akan di kenang orang – orang setelah kita saat memandang langit, tentang kisah asmara kita, umurku boleh saja Cuma sebentar, Kay, namun biarlah komet baru itu yang akan mengabadikan cinta antara engkau dan aku”

“Joe,,” jawab Kay dengan lirih,

“lebih baik saat ini kita memikirkan saja mengenai kesehatan dirimu, aku tidak peduli tentang keabadian kisah asmara dalam nama komet, yang aku pentingkan adalah kamu senantiasa hadir menemani hari – hariku, itu saja, Joe”

“Kenapa, Kay, apakah kamu takut kehilangan diriku,,,?”

“Bukan itu, komet hanya hadir dalam rentang waktu yang panjang, Joe, sedangkan aku hanya ingin kamu, tidak ada yang lebih indah daripada kehadiranmu, Joe,,,”

“Kay,,,:”

“Sudah dulu ya,,,? Aku mimisan, mungkin harus beristirahat dulu” tutup Joe

“Joe,,, Joe,,,” panggil Kay

“Beep,,, Beep,,,, Beppp,,,,” suara telephon terputus.

,,

13 Agustus 2011, 02.00 am

Kayna duduk sendiri di atas atap rumahnya, menatap bintang gemintang dan rembulan yang bersinar di atasnya. Malam itu menurut ramalan cuaca di televisi dan surat kabar seharusnya turun hujan membasahi bumi, namun alam rupanya bukanlah sesuatu yang dapat diramalkan oleh peralatan canggih manusia,

Cuaca langit sangat cerah, ditemani oleh hembusan angin yang berembus menembus kulit beserta orchestra jangkrik – jangkrik yang merayakan kemenangan mereka atas katak, Kayna mengenakan jacket, penutup kepala dan kain syal yang menutup lehernya sedang asyik memandang melalui telescopenya.

“Miaww,,,” seekor kucing berjalan kearah Kayna, kucing kesayangannya yang dia rawat semenjak enam bulan lalu.

“Empuss,,, kemari lah, temani aku memandang hujan meteor sebentar lagi”, kata Kayna dengan lembut kepada Empuss, sambil memeluk kucing nya.

Mendadak dari rasi bintang di utara, muncul hujan meteor yang menghias kegelapan malam dalam teleskop Kayna.

“Joe,,, seandainya kamu ada disini,,,” lirih Kayna

“Aku ingin sekali kita berbahagia malam ini, entah kenapa kerinduan ku kepada dirimu hadir kembali, saat aku memandang meteor – meteor itu Joe”

“ Semoga meteor – meteor yang turun malam ini, menyampaikan rasa rinduku kepadamu di alam sana,,,” tangis Kayna.

Setetes air mengalir dari sudut mata Kayna saat memandang langit untuk pertama kali sejak kepergian Joe, dibawah Hujan Meteor Perseid.

sumber gambar : designzzz.com n kaskus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun