Sebagai direktur sebuah perusahaan multinasional, sudah hal lazim memiliki seorang atau beberapa sekretaris pribadi untuk membantu memanajemen waktu dan agenda sang direktur, sekretaris pintar dan cekatan adalah sebuah pilihan utama, namun sekretaris bertubuh seksi menggoda iman adalah impian setiap lelaki yang mata keranjang.
Seperti halnya perusahaan milik om Abal – abal, sudah sering terjadi pergantian sekretaris direktur, karena tidak sesuai dengan hatinya, dibilang tidak cekatan, tidak terampil atau tidak pintar, tidak juga, namun hal ini karena bagian dibawah pusar menginginkan imajinasi liar, sudah 24 orang sekretaris silih berganti dalam jangka waktu 12 bulan!
“melihat tubuh indah membuat semangat kerja menjadi lebih meningkat” katanya beberapa waktu lalu.
Saya hanya manggut – manggut saja mendengar alasannya mendepak dengan mudah seorang sekretaris dari perusahaannya, toh, duit dia juga yang dipakai buat menggaji, perusahaan dia juga tempat sekretaris bekerja.
Sudah beberapa minggu ini, seorang sekretaris telah berhasil menawan hati sang direktur, entah pelet apa yang dipakainya, penampilannya memang menggoda mata lelaki, lehernya yang senantiasa tertutup syal setiap pergi kerja menurutku untuk menggoda lelaki membayangkan jenjang lehernya, dada besar dan kakinya yang indah dibalut rok diatas lutut pasti membuat imajinasi sang direktur semakin panas jika didalam ruangan.
Kebetulan minggu ini sang sekretaris baru pulang dari ambil cuti, ke Thailand katanya, untuk bersenang – senang, dan Om Abal pasti sangat gembira dengan selesainya cuti si Sekretaris, dipanggilnya sang Sekretaris kedalam ruangan, soal apa yang mereka lakukan itu adalah imajinasi masing – masing pembaca saja.
“Say, aku kangen sama kamu, kok lama banget sih dari Thailand, sehari tidak jumpa kamu membuat diriku meriang – meriang”
“aduh abang, aku ke Thailand ada urusan penting, sekarang kan aku sudah ada dihadapan abang” katanya dengan bentuk bibir yang menggoda iman.
“Ada urusan apa sih sayang... sampai abangpun ditinggalkan?”
“Abang bisa menerima kekurangan Lilis apa adanya?”
“Bisa dong, Say... apa sih yang ngga buat sayang”