[caption id="attachment_138684" align="aligncenter" width="300" caption="flickr"][/caption]
“Pembunuhan lagi, pembunuhan lagi, tidak tahu apa yang di kerjakan oleh pihak kepolisian, padahal rakyat sudah banyak membayar pajak !!!” gerutu Mr. Smith, sambil melipat surat kabar local di tangannya, emosinya meledak setelah untuk ke enam kalinya terjadi kasus pembunuhan serial di kotanya, selama enam bulan terkahir ini. Rata -rata korban di temukan tanpa kepala dan hati pada tubuhnya, korban rata – rata berprofesi sebagai wanita penghibur yang sering mangkal di tepi – tepi jalan kawasan lampu merah.
“ Mr Smith, Dr. Rebecca sudah menunggu anda di ruangannya” kata suster penjaga membuyarkan lamunan Mr. Smith, hari ini dia memang memiliki janji untuk melakukan konsultasi psikologi karena beberapa bulan terakhir ini dia merasa sangat kelelahan dan seolah – olah tidak pernah tidur, padahal jadwal tidurnya cukup teratur, pukul 9 malam dia akan tidur, dan sudah jarang minum alcohol seta merokok lagi.
Mr. Smith bangkit dari tempat duduknya, masuk kedalam ruangan Dr. Rebecca.
“Selamat pagi, Dokter,” Kata Mr. Smith
“Selamat pagi Mr Smith, bagaimana kabar anda hari ini?” sahut Dr. Rebecca, dia adalah salah satu Psikolog terkenal di kota ini, sudah banyak pasiennya yang merasa senang dengan metoda pengobatan yang dilakukan oleh dokter cantik ini.
“Baik, dokter, bagaimana hasil pemeriksaan kejiwaan saya, dokter?” Tanya Mr. Smith
“dari hasil diagnosis awal saya, berdasarkan terapi hipnotis juga yang telah kita jalani, sepertinya Mr. Smith mengalami tanda – tanda awal schizophrenia, namun yang sangat mengejutkan saya adalah, terapi yang kita laksanakan untuk menggali kepribadian kedua pada pak Smith gagal, dia seolah –olah pandai untuk menyembunyikan siapa dirinya dari saya”
“wah, sangat mengejutkan, dokter” kata Mr. Smith dengan mimic terkejut.
“ Ada yang ingin saya tanyakan kepada anda, Mr Smith, apakah sewaktu kecil anda pernah mengalami trauma yang menakutkan?” Tanya Dr. Rebecca
“ Well, sebenarnya,,,,” kata Mr. Smith dengan tergantung, “sewaktu saya kecil, saya pernah di suruh membunuh semua hewan kesayangan saya dengan tangan saya sendiri oleh ayah tiri saya”
“hmm,,, menarik,,,” kata Dr. Rebecca sambil membaca catatan kesehatan Mr. Smith, “bagaimana jika saya sarankan anda untuk mengembalikan kesehatan jiwa anda kembali di institute kesehatan universitas Cambridge? Kebetulan sayalah yang akan menjadi dokter pribadi anda” tawar Dr. Rebecca
“huft,,,, well,,, baiklah mungkin saya akan tertarik untuk mengikuti terapi yang anda lakukan” kata Mr. Smith
“Baiklah, saya berikan nomer telefon institute tersebut, dan mungkin lebih baik segera kita lakukan terapi tersebut, sebelum alter ego anda mendominasi,,,” tutup Dr. Rebecca sambil menuliskan nomer telefon di selembar kertas dan resep2 obat yang harus di minum Mr. Smith.
***
Pagi itu Mr. Smith terbangun dengan rasa lelah yang menjalari sekujur tubuhnya, badannya seolah mati rasa, sambil pergi kedapur dia mengambil segelas susu murni dari dalam kulkas dan kemudian ke ruangan tamu mengambil surat kabar local dari teras rumahnya.
“
TERJADI LAGI PEMBUNUHAN SERIAL
Pagi ini telah di temukan korban ketujuh dari pembunuh misterius yang telah menghantui kota ini selama tujuh bulan terakhir,di perkirakan pertualangan pembunuhan ini akan semakin berlanjut bulan – bulan berikutnya, Pihak kepolisianpun telah bertekad untuk menangkap sang jagal jalanan tersebut…
“
“wah,,, semakin gila sekarang lingkungan kota ini” gerutu Mr. Smith, tiba – tiba dia teringat akan peralatan Golfnya yang tersimpan di ruang bawah tanah, kebetulan dia memiliki janji dengan kolega bisnisnya nanti siang untuk bermain Golf bersama.
Kemudian dia pergi ke kamar tengah, di mana pintu menuju ruang bawah tanah terletak, dia kemudian menuruni tangga, tercium bau busuk dari dalam sana, saat dia menghidupkan lampu untuk mencari sumber bau menyengat tersebut, terkejutlah dia memandang rak – rak penyimpanan botol – botol bekasnya telah terisi dengan kepala – kepala dan hati manusia yang terisi oleh cairan alcohol 90%, perutnya merasa mual dan ingin muntah, segera dia berlari ke atas, dan merasa kebingungan atas apa yang terjadi di rumahnya.
Sayup – sayup suara sirine mobil kepolisian terdengar dan semakin dekat menuju rumah Mr. Smith, para polisi kemudian menyerbu masuk ke rumah Mr. Smith.
“Polisi, harap menyerah, anda adalah tersangka yang telah membunuh 7 orang wanita di kota ini” kata seorang Polisi sambil memborgol tangan Mr. Smith.
Dr. Rebecca Nampak keluar dari salah satu mobil polisi dan berjalan menuju tempat Mr. Smith di tahan,
“Maaf, Smith, terpaksa saya menelefon pihak kepolisian, setelah saya membaca Koran hari ini, karena alter ego yang ada di dalam dirimu telah membuat saya sangat takut, tenang saja, saya tetap akan merawatmu selama masa penahanan nanti.
-00-
[caption id="" align="aligncenter" width="435" caption="googling"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H