Mohon tunggu...
Diqi Hadiq
Diqi Hadiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Hubungan Internasional UMY

Seorang yang terlahir biasa saja yang sedang mencoba untuk menjadi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengapa Indonesia Gagal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20? Sebuah Analisis

3 April 2023   15:39 Diperbarui: 3 April 2023   15:43 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
freepik.com/football-cup-background-with-golden-trophy

Indonesia sejak lama telah memperlihatkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti ajang olahraga, termasuk sepak bola. Oleh karena itu, ketika Indonesia diumumkan sebagai salah satu calon tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2021, banyak harapan dan ekspektasi tinggi yang ditumpahkan kepadanya. Namun, pada akhirnya Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala U-20 dan kekecewaan menghampiri banyak pihak.
 
Kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala U-20 adalah sebuah fenomena yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan ini. Pertama, faktor infrastruktur. Meskipun Indonesia memiliki stadion sepak bola yang cukup banyak, namun sebagian besar stadion tersebut tidak memenuhi standar internasional dan membutuhkan renovasi yang cukup besar agar bisa menjadi tempat pertandingan yang memadai. Selain itu, transportasi yang buruk dan tidak efisien juga menjadi masalah serius dalam memfasilitasi para peserta dan penonton.
 
Kedua, faktor keamanan. Keamanan selalu menjadi faktor penting dalam ajang olahraga besar seperti Piala Dunia U-20. Diperlukan kerja keras dan kesiapan yang matang dari pihak keamanan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama ajang tersebut berlangsung. Sayangnya, Indonesia masih memiliki masalah keamanan yang cukup serius, terutama di beberapa daerah yang rawan konflik dan teroris. Hal ini tentu saja membuat banyak pihak khawatir dan menolak Indonesia sebagai tuan rumah.
 
Ketiga, faktor keuangan. Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 membutuhkan biaya yang sangat besar. Mulai dari renovasi stadion hingga pengadaan fasilitas dan keamanan, semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sayangnya, Indonesia masih memiliki masalah dalam pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien, sehingga anggaran yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sulit didapatkan.
 
Keempat, faktor politik. Keterlibatan politik dalam ajang olahraga menimbulkan kontroversi dan menjadi faktor yang mempengaruhi kegagalan suatu negara dalam mengadakan ajang olahraga internasional. Berbagai penolakan dari beberapa pihak terkait keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 menjadi salah satu alasan FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.


Keempat faktor tersebut menjadi penyebab utama kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Meskipun begitu, kegagalan ini tidak boleh dijadikan alasan untuk menyerah. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus belajar dari kegagalan ini dan berusaha untuk memperbaiki segala aspek yang masih belum memadai, termasuk infrastruktur, keamanan, dan pengelolaan keuangan. Kita juga harus terus mengembangkan bakat-bakat sepak bola yang ada di Indonesia dan mengikuti ajang-ajang sepak bola internasional dengan penuh semangat dan antusiasme.
 
Kesimpulannya, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah sebuah pelajaran berharga yang harus dijadikan momentum untuk memperbaiki dan memperkuat segala aspek yang masih kurang dalam bidang olahraga. Dalam hal ini, dibutuhkan kerja keras dan kesiapan yang matang dari seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun para penggemar olahraga, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu mengadakan ajang olahraga internasional dengan sukses. Kita harus terus mengembangkan bakat-bakat sepak bola di Indonesia dan meningkatkan kualitas infrastruktur, keamanan, dan pengelolaan keuangan untuk menghadapi ajang-ajang olahraga internasional yang lebih besar di masa depan. Dengan begitu, Indonesia akan mampu bersaing di level global dan memperoleh prestasi yang gemilang di bidang olahraga, khususnya sepak bola.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun