[caption id="attachment_316648" align="aligncenter" width="298" caption="Ekspressi Khas Sang Mantan Wapres " Lebih Cepat - Lebih baik ( pemilu-indonesiacom)"][/caption] Kecepatan adalah Power. Ungkapan bijak diatas tidak saja relevan digunakan dalam olahraga lari atau dalam kepemimpinan di era darurat seperti perang atau bencana, tetapi juga relevan di jadikan pedoman kepemimpinan baru diera Modern saat ini. Dalam dunia kompetisi bisnis, kecepatan telah lama dijadikan sebagai salah satu strategi pengungkit untuk memenangkan pertarungan bisnis. Hal yang sama terjadi pada media Massa. Siapa yang cepat, dialah yang menang. Adalah Billgate pelopor utama kecepatan diabad bisnis saat ini. Lewat bantuan infrastrukturnya bernama Software komputer, dunia dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan era kecepatan tersebut. Melalui email, jasa kantor pos jadi kelimpungan. Lewat pasar alam maya- pasar tradisional menjadi terpinggirkan. Lewat dukungan media sosial warga, media cetak konservatif yang hanya keukeuh mengandalkan kinerja wartawannya yang terbatas menjadi tampak "lelet" di mata warga modern. Luar biasa. Ketika Kecepatan berpadanan dengan demokratisasi maka kepemimpinan publik menjadi nilai tambah bahkan menjadi indikator baru bagi kesuksesan kepemimpinan. Lihatlah ketika bencana terjadi, rakyat yang mulai menyadari pentingnya kecepatan tersebut serta merta menuntut pemimpinnya untuk bertindak cepat, memberi kebijakan dengan cepat dan bahkan berharap agar sang Pemimpinnya bisa hadir menemani rakyat untuk bersama-sama menghadapi badai tersebut. Kelambanan seorang pemimpin dalam memberikan respons, menelorkan kebijakan, akan menjadi batu sandungan bagi kepemimpinan seorang tokoh di abad ini dan demikian sebaliknya. Lewat bantuan jurnalisme warga, apapun tindakan seorang pemimpin di pojok pertiwi dengan cepat diproduksi menjadi rahasia bersama dan dengan cepat pula rakyat memberikan nilai atas pemimpin tersebut. [caption id="attachment_316617" align="aligncenter" width="499" caption="PMI borong seluruh Roti di Jogja dan berikan kepada Pengungsi yang kelaparan ( Instruksi Jusuf Kalla kepada Relawan PMI ) "][/caption] Fenomena baru ini mengingatkan kita dengan gaya kepemimpinan Jusuf Kalla sang Pemimpin Legendaris ini. Jusuf Kalla menjadi sangat terkenal dengan jargon " lebih cepat lebih baik" dan gaya kepemimpinannya yang serba cepat dalam menanggapi keluhan dan mengatasi masalah. Tak heran, meskipun Jusuf Kalla tidak lagi menjadi pemimpin Formal dalam lanskap politik formal saat ini, tetapi pesona dan daya pikatnya terus melejit terutama saat bencana beruntun menerpa republik ini. Melalui lembaga PMI Jusuf Kalla tampak terlibat aktif, penuh kecepatan menggerakkan relawannya untuk bekerja total membantu bencana. Publik Kaget dan terpesona oleh tindakan sigap nya. " The Soldier never die" ungkap seorang sahabat menggambarkan keterpesonaanya dengan sang Mantan Wapres ini. "The real leader is JK" tulis on liner memberikan apresiasi terhadap mantan Capres Asal Sulawesi Selatan ini. Ya Jusuf Kalla dengan mindset, kecekatan dalam bertindak cepat tersebut telah menjelma menjadi pemimpin idola bagi kaum pendukung abad kecepatan tersebut. Jangan heran bila tahun ini akan menganugrahi tokoh pro bisnis dan ketua PMI ini menjadi man of Year tahun 2010 ini sekaligus jadi pemimpin paling inspiratif di tahun ini. [caption id="attachment_316621" align="aligncenter" width="500" caption="The Soldier Never Die ( JK Cerdas mendayagunakan Resouses utk Kemaslatahan" gaya khas pemimpin Pro bisnis ( foto Kompas.com )"][/caption] Indonesia perlu Berbenah dan Menyesuaikan diri dengan era Baru bernama abad kecepatan saat ini. Zaman sudah berubah. Kepemimpinan nasional baik pusat maupun daerah harus menyesuaikan dengan era baru ini. Birokrasi harus segera berbenah diri untuk proaktif menyiapkan diri menyosong era baru ini. Bila peran tersebut lalai dilakukan, jangan heran bila kemudian peran dan tugasnya akan diambil alih oleh civil societya dan dunia usaha yang terkenal sangat adaptif dengan era baru tersebut. Kepemimpinan Indonesia hari ini dan kedepan Akan di ukur sejauh mana mampu beradaptasi dengan abad kecepatan. Hanya individu yang mampu berselancar dengan abad kecepatan ini yang akan dipilih oleh rakyat jadi Pemimpinnya. Seperti uangkapan bijak , " Bila rakyat doyan dangdut, maka pemimpinnya Raja dangdut"; bila rakyat sedang jatuh cinta dengan mindset dan tindakan kecepatan, maka pemimpinnya adalah mereka yang cekatan, lincah, progresif dan smart berselansar dalam gelombang perubahan yang serba cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H