Mohon tunggu...
DH. ISMAIL Motivator
DH. ISMAIL Motivator Mohon Tunggu... -

DH.ismail, M.Si Penulis buku Rahasia sukses para juara dan etos bisnis tiada merugi. Saat ini aktif sebagai Pengusaha dan Pemimpin Redaksi majalah CSR Review, serta Wakil Pemimpin Umum Majalah JSR. Tokoh muda ini juga aktif memberikan konsultasi dibidang pengembangan diri dan kewirausahaan bagi UMKM di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar Jurnalistik ke Kompasiana Aja!

9 Desember 2010   16:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Rumus dasar yang umumnya dipergunakan menentukan nilai berita adalah:CHOPPT (huruf O tidak dihitung) yang merupakan singkatan dari Consequences, human interest, prominence, proximity dan timeliness )."

Hatiku berbunga-bunga menyaksikan perkembangan baru Kompasiana yang semakin dahsyat dan berkelas. Tulisan-tulisan yang menjadi headline hari ini sangat berkualitas baik dari segi konten maupun dari segi teknis penulisannya. Melihat kualitas postingan hari ini bagai membaca karya-karya jurnalis senior berkarakter negarawan. Coba amati dengan jeli tulisan yang menjadi headlines hari ini. Umumnya mengangkat peristiwa biasa. Namun dengan sentuhan "vitalitas" penulisnya, peristiwa biasa tersebut mampu disuguhkan menjadi karya jurnalistik yang sangat luar biasa. Lihat contohnya tulisan Fidel Dapati Giawa, berjudul: Mahfud MD Lebih Tajam dari Refly Harun disini: http://hukum.kompasiana.com/2010/12/09/mahfud-md-lebih-tajam-dari-refly-harun/. Lihat juga karya sahabat penulis Thamrin Dahlan berjudul: Rumah Sakit, Dilarang Tolak Pasien, disini: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/12/09/rumah-sakit-dilarang-tolak-pasien/. Kedua penulis tersebut sangat smart membangun jalan berita bagi peristiwa sederhana tersebut sehingga menjadi berita yang luar biasa. Penulisnya tak sudi berpuas diri hanya menggunakan 6 Unsur data berita ( 5 W 1H) tetapi sangat kreatif memberi nilai tambah baru dengan memberikan pengayaan data dan analisis sehingga menjadi berita bernilai tambah tinggi - meminjam istilah khas penulis buku etos bisnis tiada merugi " mengubah sampah menjadi emas". Buah dari ketekunan dan kecerdasan tersebut, kedua tulisan tersebut, tak hanya sukses membuat pembacanya mendapatkan irformasi baru secara lengkap, tetapi juga memperoleh spirit serta cara baru dalam melihat perisitiwa dengan bijaksana. Ini contoh seorang penulis yang mampu " mengerjakan yang biasa-biasa saja dengan cara luar biasa ( vitalitas ) - yang konon katanya merupakan syarat utama untuk menjadi wartawan Tangguh. Headline berikutnya adalah tulisan Chandra Budi berjudul: " Horee..!! Ada Namaku di Halaman opini Kompas". Artikel Kompasianer ini membahas ekspressi kebahagiaanya ketika artikelnya berhasil masuk di Kompas Cetak. Apa relevansi tulisan tersebut bagi kompasianer dan pembaca sehingga layak menjadi HL? Jawabannya adalah informasi yang disajikan dalam tulisan tersebut, menjadi masukan berharga para pembaca yang ingin mengirimkan tulisan ke harian kebanggaan bangsa ini, lihat selengkapnya disini: http://media.kompasiana.com/ HL yang terakhir yang tak kalah menarik adalah postingan dari Dani Rus berjudul: Video Presentation Kompasiana 2nd Anniversary disini: http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2010/12/09/video-presentation-kompasiana-2nd-anniversary-d/. Postingan terakhir menceritakan kegigihan sang penulis dan tim hingga berhasil membuat video tersebut dan mengirimkannya ke You To Be. Dengan demikian, membaca karya jurnalistik para kompasianer merupakan pembelajaran kewartawanan.

1291910160997146896
1291910160997146896
Belajar Jurnalistik Ke Kompasiana Aja ! Mencermati Headlines kompasiana tersebut, mengingatkan penulis akan kriteria yang biasa digunakan para jurnalis pada umumnya dalam menentukan NILAI BERITA. Rumus dasar yang umumnya dipergunakan menentukan nilai berita adalah:CHOPPT (huruf O tidak dihitung) yang merupakan singkatan dari Consequences, human interest, prominence, proximity dan timeliness). Arti sederhananya secara berurutan adalah: nilai suatu peristiwa yang diberitakan umumnya diukur dari sejauh mana suatu peristiwa memiliki dampak terhadap pembacanya atau suatu masyarakat; sejauh mana suatu berita memiliki relevansi dengan kehidupan ( cara hidup ) suatu masyarakat; besar kecilnya ketokohan orang yang terlibat dala peristiwa tersebut; jauh dekatnya lokasi peristiwa dari pembaca serta dimensi aktualitas suatu peristiwa. Semakin lengkap dan berkualitas pemenuhan unsur-unsur diatas dalam suatu peristiwa maka semakin pas untuk diangkat menjadi berita berkualitas. Penulis tidak tahu percis, apakah indikator ini yang menjadi kriteria sebuah headlines di forum ini atau tidak? Namun penulis menyakini kriteria penilaian ala Kompasiana yakni: aktual, inspiratif, menarik, menghibur dan bermanfaat atau penulis singkat menjadi: BIMMA  DH ( desain untuk jadi Headline ) tak jauh dari nilai-nilai tersebut.
12919102841423404938
12919102841423404938
Dengan landasan pemikiran diatas, penulis tak ragu mengajak generasi muda Indonesia dan para calon jurnalis, kalau mau belajar Jurnalistik ke Kompasiana saja! Di media ini, anda tak hanya bisa praktek langsung menjadi penulis- tanpa cemoohan, tetapi juga bisa membaca tulisan-tulisan bermutu serta berinteraksi langsung dengan para jurnalis senior. Adakah fasilitas gratis semacam ini di negeri lain? Luar biasa bukan? Sudah, jangan banyak cerita, Yuk bergabung dengan Kompasiana. ( dari berbagai sumber )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun