" Kalau mau melihat negara yang diatur seperti lembaga bisnis, lihat saja Singapore..... ( Tanri Abeng )
[caption id="attachment_75950" align="aligncenter" width="378" caption="jaring laba-laba, 5x lebih kuat dari serat baja ( yukivega.wordpress.com)"][/caption]
"Laba-laba membangun sarangnya dengan benang buatannya, yang kekuatannya lebih besar dibanding baja berukuran serupa. Hasil dari pekerjaan yg digeluti dengan tekun, dengan penuh cinta dan bertujuan, kerap kali lebih hebat daripada yang bisa dibayangkan siapa pun." tulis Jansen Sinamo- Motivator Indonesia di wall Face booknya. " Ah, masa sih, mana buktinya?", komentar seorang Face booker sebut saja namanya mitha, menanggapi posting tersebut. " Diskusi yang sangat menarik. Laba-laba juga disetir dalam al Quran, pasti ada nilai tambah yang bisa kita pelajari dari kinerja mahluk tersebut. Apakah betul, kualitas benang buatan laba-laba lebih kuat dibandingkan baja? Segera, akan kami undang sahabat facebooker dari ahli konstruksi untuk memperkaya diskusi kita ini", komentar penulis seraya mencopy pernyatan Jansen diatas di wall facebook penulis.
Merasa mendapat pertanyaan yang meragukan dari mitha, sang guru etos sesaat kemudian menampilkan referensinya sebagai berikut: " Selama puluhan tahun beberapa ilmuwan di Amerika telah mempelajari benang yang dihasilkan oleh laba-laba pejaring. Dan, apa yang mereka pelajari melahirkan kesimpulan bahwa jaring laba-laba itu lebih ringan dari kapas, namun jika dihitung menurut beratnya lebih kuat daripada baja. Penemuan itu juga menunjukkan bahwa benang sutra tebal yang terkuat dari tujuh jenis sutra yang dapat dipintal laba-laba paling banyak menyedot perhatian para ilmuwan itu. Benang ini lebih tangguh dan lebih kedap air ketimbang benang ulat sutra, yang lazim digunakan untuk pakaian. Di dunia industri pakaian , dikenal rompi antipeluru bermerk terkenal Kevlar. Pembuatan rompi itu membutuhkan temperatur tinggi dan penggunaan pelarut organik. Namun laba-laba menghasilkan benang sutra cukup dengan suhu ruangan dan pelarut air, bukan pelarut organik. Selain itu, benang laba-laba lebih tangguh dari rompi anti peluru Kevlar. Jika diperbesar hingga seukuran lapangan sepakbola, jaring benang sutra laba-laba itu bisa menghentikan laju pesawat jenis jet jumbo yang sedang terbang. Maka, tidak mengherankan bila para peneliti dibuat penasaran oleh ketangguhan benang laba-laba. ”Para ilmuwan di sini ingin mengembangkan sesuatu selentur dan setangguh benang laba-laba untuk membuat barang-barang, mulai dari rompi antipeluru sampai kabel gantung pada jembatan,” kata Aimee Cunningham, di majalah Science News. Tentu bagi para ilmuwan itu, kekuatan benang laba-laba masih menjadi misteri sampai sekarang. Mereka masih kesulitan untuk menemukan prosesnya yang memang berlangsung di dalam tubuh labah-labah. Kini mereka hanya bisa mengagumi kekuatannya, dan mengaguminya pula sebagai sebuah ciptaan yang luar biasa. (Suara Merdeka: 30 April 2010 ) Dus, sekelebat kemudian di wall face book penulis telah muncul sebuah komentar dari ahli kontruksi yang dinanti-nanti sebagai saksi ahli sebagai berikut: "Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini. Benang yang Lebih Kuat dari Baja Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh. Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh. Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring. Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap. Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil" tulis admin Bpc Gapensi Jember di wall face penulis. Kiriman ahli konstruksi dari Gapensi diatas, penulis copy dan ditampilkan di wall face booknya guru ethos untuk memperkuat kutipannya. Apa yang terjadi? Sesaat kemudian, wall face book sang guru etos tersebut segera dibanjiri dukungan dan apreasi tulus dari facebookers. Diskusi di wall face book sang guru etos berakhir dengan happy ending. Namun di wall face book penulis, diskusi justru semakin menghangat untuk menemukan pesan moral kisah tersebut. " Luar biasa informasi briliannya sdrku, lanjutkan pak. Gapenci harus jadi ujung tombak kemajuan bangsa dibidangnya. Sukses selalu utk Gapensi Jember" balas penulis kepada Gapensi Jember. "Amiin. Kami beserta saudara-saudara di assosiasi usaha dan Parpol mencoba bergerak "Dari Jember Untuk Kejayaan Indonesia Raya" ( Bpc Gapensi Jember ) balasnya kemudian. " "Sdrku, andaikata setiap anak bangsa ini mau meniru laba-laba tersebut dengan masing-masing bersedia memberikan partipasi terbaiknya, baik ilmu, doa, keahlian, senyum, motivasi dan lain-lain atau meminjamn pepatah bijak," bondo bahu pikir lek perlu sak nyawaner pisan kami yakin tak ada uang yang nganggur, tak lahan tidur, dan seterusnya, singkatnya kita semua sibuk berkarya" komentar face booker Asep Ikhwan dari Suka bumi dan banyak komentar positif lainnya dari para facebooker yang intinya menekankan perlu sinergi bangsa –seperti laba-laba tersebut untuk maju dan sukses lewat kerjasama stakeholder bangsa. Itulah contoh, diskusi yang berlangsung di alam maya. Berkat dukungan tehnologi internet, diskusi lintas daerah, lintas profesi di dibeberapa wall facebook bisa dilangsungkan seketika dan menghasilkan nilai tambah yang luar biasa bagi semua. Mengutip true dialog diatas dimaksudkan untuk menegaskan satu hal, bahwa Indonesia sedang bergerak. Bergerak di jalan pembangunan yang benar untuk meraih masa depan gemilangnya. Betul, usia 65 tahun kemerdekaan Bangsa ini masih menyisakan beragam problem sosial dan ekonomi yang belum tuntas kita tangani. Namun demikian, bukan berarti tak ada kemajuan. Diskusi yang lebih seram juga ada di berbagai forum. Topik yang mereka bincangkan seputar " bubarnya NKRI", Bencana berkepanjangan yang akan menggoncang Indonesia" dan lain sebagainya. Namun sebaliknya lautan optimisme yang lebih dahysat dari kisah diatas juga ada di forum-forum lainnya. Misalnya ada komunitas on liner yang memprediksi bahwa Peringatan 65 tahun Kemerdekaan RI, akan menjadi titik balik bagi kebangkitan NKRI. Berbagai tanda dan pertanda kearah itu dijelaskan dengan sangat rasional. Itulah dinamika! Tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan dengan siapa kita berinteraksi. [caption id="attachment_75949" align="aligncenter" width="300" caption="silent revolution ala ghandi dan kemajuan India saat ini patut dicontoh (4bp.blogspot.com)"]
Menurut Imam Ratrioso, tumbuhnya kesadaran para pejabat dan pemimpin Politik untuk membuka dialog dengan rakyat baik melalui media on line, maupun melalui media tatap muka, berkontribusi signifikan dalam peningkatan harmonisasi hubungan rakyat dengan pemimpinnya. "Ya, kini tak sedikit Pejabat elit yang mulai menyadari peran media informasi di era globalisasi ini sebagai media dialog sillaturahmi ide, sebagai cara smart untuk mendeteksi aspirasi rakyat. Tak heran, bila kini tak tak sedikit Menteri, Pejabat yang bersedia berdialog dengan para face booker, on liner utuk menjawab berbagai kritik, menjelaskan berbagai kebijakan hingga melakukan edukasi dan bahkan menagih kontribusi face booker untuk juga memberikan kontribusinya utk bangsa. Berbagai kemajuan demokrasi tersebut, serta tumbuhnya kesadaran warga untuk "bertanggung renteng" membangun bangsa, menjadi pemicu tumbuhnya ledakan kreativitas warga" tegasnya. Melihat fakta yang sungguh membahagiakan ini, penulis teringat pernyataan seorang motivator hebat asal Singapura yang lebih memilih untuk membuka cabang trainingnya di Indonesia ketimbang di Malaysia. Padahal negeri jiran sedang panen "keju" hasil pembangunannya, juga telah menawarkan berbagai kemudahan fasilitas kepada sang motivator tersebut. Namun motivator itu tetap memilih Indonesia dan menolak rayuan Malaysia. " Gairah sukses di kalangan warga Indonesia sedang bertumbuh dan itu merupakan potensi bisnis motivasi dan training yang hebat. Sementara di Malaysia sedang tumbuh generasi ugal-ugalan, generasi penikmat pembangunan sebagai akibat dari ledakan hasil pembangunan karya orang tuanya. Sebagai motivator, kami lebih percaya bahwa sukses itu datang dari dalam diri bukan akibat paksaan atau rayuan dari luar ( eksternal). Fungsi motivator sejati sesungguhnya hanyalah merupakan mitra belajar bagi masyarakat" tegas sang Motivator tersebut.
Indonesian Incorporated melalui kepemimpinan manajemen sebagai pengungkit kesuksesan bangsa. Setali tiga uang dengan gerakan kemajuan yang dilakukan oleh masyarakat, kini pemerintahan SBY – Budiono juga mulai menunjukkan keberpihakannya bagi kemakmuran bangsa. Posisi Indonesia kini semakin moncreng dimata Internasional lewat pembinaan hubungan luar negeri yang bebas dan aktif. Kemudian program-program pemerintah untuk membangun sumber daya unggul berkarakter, beretos wirausaha serta pro tehnologi modern dan probisnis juga dilakukan secara massif diseluruh tanah air. Diantara program nasional pemerintah untuk mendongkrak kemandirian bangsa antara lain adalah Program Keluarga Harapan dan kelompok usaha bersama Fakir Miskin yang dilakukan oleh Kementerian Sosial RI, PNPM mandiri oleh Kementerian Kesejahteraan Rakyat, Lifeskill Pemuda oleh Kemendiknas, Dana KUR dan pencangan 1 juta tunas wirausaha muda oleh Menkop dan banyak program lainnya menjadi bukti, kecerdasan pemerintah dalam menetapkan pembangunan SDM unggul berbasis pro growth, pro job dan pro poor.
[caption id="attachment_75953" align="aligncenter" width="544" caption="Kata terindah: sinergi, aliansi, tripartiet ( sumber: akusukamenulis.fiks.wordpress.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H