Kemegahan HMI yang yangmenyejarah merupakan buah dari lembaga yang menjadikan sejatinya kebenaran sebagai platform bergerak mewarnai setiap momentum dus melahirkan momentum kemajuan bagi bangsa Indonesia, kebesaran HMI disisi lain karena dapat mencetak kader-kader bangsa, Ummat dan Politikyang mumpuni dizamannya, kebesaran HMI yang diakui atau tidak, Â telah menggoda banyak pihak lain dengan berbagai motifnya, untuk menggerus peranan HMI atau pun menghancurkan Institusi tersebut.
Fakta akan adanya upaya pembubaran HMI pernah dimotori tahun enam puluhan oleh PKI yang kemudian dihadapi secara bijaksana dan diresponse oleh Pemimpin-pemimpin HMI kala itu, selanjutnya ditahun 80 puluhan LB moerdani juga mencoba melakukan hal yang sama, guna menghancurkan HMI, melalui Issu Azas Tunggal dianggap jadi jalan untuk memberangus HMI, namun upaya mereka tidak membuahkan hasil, malah kekokohan HMI sebagai organisasi Kaum Muda makin bersinar berhadapan dengan kekuasaan negara dan menjembatani kepentingan Ummat dan Bangsa.
Dualisme dan Matinya Konstitusi
Konspirasi dan Proyekpenghancuran HMI masih terus berlanjut dan tidak pernah berhenti,tesis berkali-kali membubarkan HMI dari luar telah memberikan rujukan dan pengalaman berharga bagi kelompok Anti HMI, kesimpulannya, HMI harus dihancurkan dengan kekuatan dalam HMI. Upaya Infiltrasi dan penyusupan adalah cara yang paling murah guna menghancurkan HMI.
Tradisi berulang-ulang dualisme kepemimpinan HMI ditingkatan PB HMI merupakan indikasi kuat adanya upaya degradasi kewibawaan HMI melalui struktur formal, dualisme PB HMI akhirnya menjalar ke struktur terbawahHMI merupakan tradisi politik yang menafikan Konstitusi HMI. Sementara indikasi lainnya, adanya Perekrutan anggota HMI potensial menjadi agen poyek tersebut pilihan utama guna hancurkan HMI.
Sudah menjadi tradisi HMI, yang setiap sejarah kongresmerupakan ajang konsolidasi gagasan sekaligus mempertegas kekuatan HMI menjadi ajang strategis melakukan penguatan dan evaluasi kritis serta proyeksi Posisi HMI, namun fenomena Kongres HMI ke 28 menjadi episode menyedihkan HMI, keleluasaan kekuatan luar lewat agen yang juga anggota HMI merecoki penyelenggaraan kongres.Kongres HMI ke 28 menjadi arena pertunjukan kekerasan dan pasar bebas kekuasaan.Mungkin Kuatnya hegemoni uang dan intervensi alumni HMI menjadi pemandangan yang tidak aneh, namun yang ironis, jika Konstitusi HMI sebagai mainstream utama kelembagaan maupun berpolitik HMI turut ditransaksikan.
transaksi dan pengkebirian KonstitusiHMI dalam kongres ini menunjukkan Hilangnya rasa dan tanggung jawab atas Intelektualitas dan kewibawaan HMI,fenomena tersebut menjadi injeksi yang sangat ampuh untuk penghancuran HMI melalui anggota HMI sendiri atau peserta kongres HMI, fakta lainnya, kesepakatan jahat menginjak-injak kontitusi ini malah di inisiasi oleh oknum-onum elit PB HMI, liarnya kesesatan elit-elit PB HMI dan menyeret logika sesat mereka hingga ke tingkat cabang. Virus perpecahan struktur kepengurusan PB HMI yang sudah terjadi kesekian kalinya merembes hingga ke tingkat HMI Komisariat bukan tidak mungkin menjadi tradisi jahat yang efektif menghancurkan HMI.
Kekuatan dan logika Uang yang melatari perebutan kekuasaan HMI menjadi urgen untuk disikapi sebagai benih kehancuran HMI, jika sejarah besar HMI karena senantiasa diwarnai oleh gerakan Intelektual, Gerakan social politik kemasyarakatan, maka dinamika tersebut telah terhenti, yang menjadi warna dan olahan Elit PB HMI dalam beberapa periode malah menjadikan Kehancuran HMI sebagai jualannya. Perpecahan kepengurusan HMI, mencabik-cabik secara struktur menjadi gerakan dominan elit PB HMI dan memang menjadi issu yang marketable dan diminati oleh pihak-pihak yang anti HMI,tanpa disadari konspirasijahat kelompok Elit PB HMI tersebut telah menggaliKubur menanti Ajal bagi HMI.
Selamat Berkongres.
Go A Head HMI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H