Mohon tunggu...
ardiansyahppkn@gmail.com
ardiansyahppkn@gmail.com Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidik Bukan Penyidik

28 Maret 2016   10:41 Diperbarui: 28 Maret 2016   21:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting, sebelum peran seorang guru yang akan membangun karakter peserta didik, namun lebih penting peran orang tua ke pada anak nya factor keluarga yang paling besar pengaruh nya untuk membentuk sifat dan tabiat seorang anak/ peserta didik. Yang akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak sehingga pendidik atau seorang guru mampu mengarah kan anak/peserta didik ini ke tahap yang lebih baik untuk menggali kemampuan seorang pesrta didik, supaya bisa membentuk karakter yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Pembentukan karakter adalah rajutan atau perpaduan dari keluarga (orangtua) masyarakat dan pemerintah. Ketiga pihak tersebut secara bersama-sama dan melaksanakan tugas membentuk karakter anak didik. Guru merupakan pihak dari pemerintah yang bertugas membentuk karakter anak didik, terutama selama proses pembelajaran di sekolah. Kemudian orang tua sekaligus sebagai anggota masyarakat memiliki waktu yang lebih banyak dalam membina karakter anaknya.Kepala sekolah dan guru memegang peranan penting dalam merancang, merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol kegiatan di sekolah, termasuk pendidikan karakter yang dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah. Bahkan dalam menentukan  visi dan misi sekolah diarahkan untuk membentuk karakter manusia yang utuh dan tangguh

 

Guru adalah sosok pahlawan bagi Negara, tanpa adanya guru atau pendidik maka Negara ini akan kehilangan karakter sebagai Negara Indonesia. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Penulis memandang julukan ini sangat sederhana tapi makna yang sangat luar biasa mungkin kebanyakan orang belum bisa memhami makna nya tapi penulis bisa memaknainya yaitu “ini menandakan jiwa dan raga seorang guru yang sangat mulia, yang di mana dia mengajar tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun, yang dia harapkan ilmu yang perna di terapkan nya ke peserta didik bisa bermanfaat untuk dirinya dan untuk orang lain”.Sungguh luar biasa.

Guru adalah fondasi bagi Negara ini.

Hakekat pendidikan adalah pembelajaran. Belajar adalah membangun manusia berkualitas, yakni menjadi manusia berkarakter. Disiplin adalah karakter yang menentukan kualitas pendidikan Indonesia. Mendisiplinkan peserta didik, guru seharusnya menggunakan cara-cara memanusiakan manusia.  Menjalin, membina dan memperbaiki komunikasi mutualis adalah cara aktif, kreatif, positif dan efektif untuk membiasakan peserta didik kearah yang lebih baik, yaitu menjadi manusia yang patuh dan taat.

Guru disamping harus menjadi teladan bagi anak didiknya, guru seharusnya mampu menyadarkan anak didik untuk mematuhi ketentuan, aturan dan tata tertib sekolah. Dengan memahami latar belakang peserta didik, guru diharapkan dan seharusnya membantu peserta didik mengenali diri dan potensinya, membantu peserta didik meningkatkan kualitas perilakunya, dan menjadikan peraturan dan tata tertib sekolah sebagai alat untuk memotivasi peserta didik.  

 “Manusia menjadikan manusia seutuhnya apabila dimanusiakan dengan cara ­­cara manusia”

Pada kenyataanya, banyak anak didik yang justru menganggap sekolah itu menjadi tempat yang menbosankan

Seringkali anak didik beranggapan bahwa aturan sekolah adalah pembatasan mereka untuk berkreasi dengan bebas

Pembiaran bukanlah solusi yang tepat untuk mendewasakan anak didik. Penulis berkeyakinan bahwa pendidikan adalah kehidupan membangun karakter. Hanya dengan karakter yang baiklah akan mendapatkan kualitas pendidikan yang baik.  Displin adalah salah satu dari karakter yang seharusnya yang dimiliki oleh warga sekolah baik siswa, guru maupun tenaga kependidikan lainya. Dengan displin kita diharapkan akan hidup lebih teratur. Keteraturan itulah  membuat yang satu dengan yang lainnya tidak saling berbenturan. Displin menjadikan setiap orang mengenali potensi diri dan menggalinya lebih dalam lagi, untuk berbuat lebih maksimal dan bermanfaat bagi yang lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun