Di sebuah rumah yang selalu ramai, hiduplah seorang pria tampan bernama Daffa. Daffa adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas di Bandung. Hari-harinya diisi dengan tugas dan kegiatan dikampusnya. Ia adalah sosok yang ambisius untuk mengejar cita-citanya demi membuat bangga kedua orang tuanya. Seperti manusia pada umumnya, Daffa selalu memulai harinya dengan bangun pagi, lalu sarapan bersama keluarga sambil bercengkrama dan tertawa bersama. Setiap hari rumah Daffa selalu ramai tidak pernah sepi, suara obrolan, tawa dan aktivitas rumah selalu mengisi hari-harinya.  Namun siapa sangka dibalik itu  ia selalu merasa kesepian.Â
Meskipun dikelilingi banyak orang Daffa selalu kesepian, ia merasa tidak ada yang benar-benar dapat mengerti dirinya. Setiap kali ia mencoba untuk membicarakan apa yang dirasakannya mereka selalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Suatu hari ketika sedang makan malam Daffa mencoba untuk mengungkapkan tentang rencananya untuk mengejar mimpinya. Namun belum sempat terucap suara tawa dan obrolan mereka terdengar menggema menenggelamkan suaranya. Daffa merasa bahwa kehadirannya tidak dianggap akhirnya ia memilih untuk diam. Selesai makan Daffa bergegas untuk ke kamarnya untuk mengambil jaket dan kunci motornya.Â
Malam itu, Daffa pergi mengelilingi kota Bandung dan berhenti disebuah taman. Disana Daffa duduk sambil memandangi orang berlalu-lalang melihat kesibukan kota dan memandangi bintang-bintang. Tiba-tiba seorang wanita menghampirinya. Ia tersenyum dan berbicara kepada Daffa. Namanya ka Geananda, seorang yang berada di sekitarnya yang tinggal sendirian. Daffa dan ka Geananda berbicang banyak hal, dan daffa merasa nyaman berbagi cerita yang ia rasakan denganynya. Ka Geananda mendengarkan dengan rasa perhatian saat ia bercerita dengan cita-citanya dan ia selalu terabaikan di tengah keramaian keluarga di rumahnya.Â
Ka Geananda memberikan nasihat  dan menyemangatiku untuk selalu mengejar cita-citaku. Malam itu daffa merasakan pikirannya sedikit berkurang. Setiap hari Daffa selalu mengenjungi tempat ka Geananda tinggal, Daffa lagi-lagi menceritakan tentang banyak hal yang dia rasakan, dan ia lagi-lagi memberikan support untuk selalu bersemangat dan tidak mudah untuk menyerah. Daffa juga lebih banyak terinspirasi tentang cerita yang ka Geananda berikan. Suatu hari, dimana Daffa mulai menunjukan rasa semangat daffa kepada keluarga besarnya. Daffa berusaha menampilkan keberanian Daffa untuk mengeluh kesahkan apa yang Daffa rasakan apa yang selama ini di rasakan saat Daffa makan malan dengan keluarga besarnya. Dikala itu, mereka mendengarkan kelu kesah Daffa dengan penuh rasa perhatian yang begitu sangat menyentuh hatinya. Sesudah itu memberikan apresiasi dan pujiannya. Di kala ini, Daffa sangat merasa bahagia yang begitu besar dan merasa di hargai.
Semenjak saat itu aku dan keluarga ku sudah mulai memperlihatkan perhatianya tentang perasaanku. Keluargaku saat ini sering kali menanyakan tentang persaaanku dan saat ini keluargaku selalu memberikan  support kepadaku. Dan aku tidak pernah lagi merasakan kesepian yang aku alami dan yang aku rasakan di tengah keramain keluarga cemaraku ini. Dan aku selalu berusaha dan belajar terkadang kita begitu perlu berbicara lebih dahulu agar kita tidak memendam apa yang kita rasakan, memendam apa yang kita rasakan itu benar-benar tidak enak di rasakan, Dan aku harus selalu memperlihatkan keberanian aku untuk bisa memgumgkapkan untuk di dengar oleh keluarga ku dan di sekitar ku ini. Dan itu benar-benar sangat mempengaruhi hidup ku yang terasa sepi menjadai lebih damai dengan keramain keluarga ku saat iniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H